Dalam perjalanan kehidupan saya Atasan saya Pak Iriawan Widadi sering membagikan cerita yang sangat mempengaruhi cara pandang dan langkah kehidupan saya yaitu ketika Beliau bercerita mengenai kisah antara Nabi Musa yang diperintahkan oleh Allah untuk belajar kepada Nabi Khidir . Sebenarnya cerita ini saya sudah baca saat waktu kanak- kanak tapi saya jauh lebih mengerti makna yang terkandung didalamnya bagaimana seharusnya saya menjalani kehidupan ini dalam kaitan dan hubungannya dengan Allah SWT. Ceritanya kurang lebih begini : Pada suatu ketika Nabi Musa diperintahkan oleh Allah untuk belajar kepada Nabi Khidir setelah mendapatkan perintah Allah SWT Nabi musapun terheran-heran dalam hatinya dia mengatakan " Apa maksud Allah menyuruh saya untuk belajar kepada Nabi Khidir , bukankah saya (Musa) adalah pimpinan dari bani Israil, kaum yang oleh Allah diberikan kecerdasan yang lebih dari pada kaum- kaum yang lain, lantas kenapa saya malah disuruh belajar kepada Nabi Khidir ". Ditengah rasa penasaran itulah Allah mengatakan " Hai Musa kamu bisa menemui Nabi khidir di sebuah tempat dimana disitu ada batu yang memancarkan air dari batu itu " . Nabi Musa pun berangkat ditemani Nabi Yakub untuk mencari dimana tempat Nabi Khidir berada . Dalam perjalanannya mereka membawa ikan yang sudah mati dan ditempatkan pada sebuah tempat yang terbuat dari bambu dan diikatkan di pinggang Nabi Yakub. Pada suatu ketika saatnya waktu sholat maka merekapun mencari tempat untuk sholat dan berwudhu , pada saat mereka mengambil air wudhu tiba- tiba dari sebuah batu memancarkan air dan mengenai ikan di pinggang Nabi Yakub kemudian ikan tersebut hidup dan loncat dari tempatnya sehingga lepas ke sungai. Setelah selesai Sholat merekapun melanjutkan perjalanan, ditengah perjalanan Nabi Musa merasa lapar dan meminta Nabi Yakub untuk membakar ikan yang dibawa tadi, akan tetapi Nabi Yakub bercerita bahawa ikan yang dibawa dari rumah sudah hilang loncat ke sungai saat ada batu yang memancarkan air. Kemudian Nabi Musa pun teringat bahwa distitulah tempat Nabi Khidir, akhirnya merekapun kembali ketempat mereka sholat tadi dan menemui Nabi Khidir di tempat tadi. Setelah bertemu dengan Nabi Khidir Nabi Musapun menyampaikan maksudnya bahwa dia diperintahkan oleh Allah untuk belajar kepada Nabi Khidir, walaupun dalam hati bertanya apa maksud diperintahkan untuk belajar pada Nabi Khidir. Kemudian Nabi Khidir pun menyanggupi " Kamu boleh belajar sama saya tapi dengan satu syarat apapun yang saya ajarkan nanti, kamu tidak boleh bertanya apapun tentang apa yang saya ajarkan " kemudian Nabi Musa menjawab " baik Nabi Khidir ". Kemudian mereka berjalan di sebuah pantai dan tiba-tiba dengan pedangnya Nabi Khidir melubangi hampir keseluruhan sebuah kapal yang akan berlayar yang sudah terisi penumpang. Melihat hal tersebut Nabi Musapun melanggar janjinya untuk tidak bertanya" Ya Nabi Khidir , kenpa kamu lubangi kapal itu bukankah kapal itu sudah mau berlayar kalau kamu lubangi kapal itu maka kapal itu tidak akan bisa berlayar " . Kemudian dengan nada tinggi Nabi Khidir menjawab " Bukankah sudah saya bilang jangan pernah bertanya apapun yang saya ajarkan ", kemudian Nabi Musapun terdiam . Kejadian ini menggambarkan bahwa setiap manusia didunia ini lebih mengandalkan logika berfikir dalam menjalani kehidupannya, banyak orang yang memaknai keberhasilan yang selama ini diraih adalah hasil kerja keras dan buah fikiran dia . Seperti Nabi Musa saat kejadian ini hanya mengandalkan logika dalam menyikapi kehidupan ini.
Kemudian merekapun melanjutkan perjalanan dan ditengah jalan merekapun bertemu dengan seorang anak berumur 12 tahun, kemudian dengan pedangnya Nabi Khidir menusukkan pedang tersebut tepat ke jantung anak tersebut hingga meninggal. Dalam kebingungannya Nabi Musa kembali melanggar janjinya untuk tidak bertanya " Wahai Nabi Khidir kenapa kamu bunuh anak kecil ini, kalau kamu membunuhnya maka kamu akan mendapatkan hukuman yang sama seperti apa yang kamu lakukan sekarang ini " , kembali Nabi Khidir bilang ke pada nabi Musa " Hai Musa bukankah aku melarang kamu untuk bertanya " nabi musapun terdiam. Dalam pelajaran ini Nabi Musa dengan kepandaian otaknya menyikapi kehidupan ini hanya dari sisi hukumnya . Begitupun kehidupan dinegara kita ini hukum dimana- mana sudah diperjual belikan, hukum bukan lagi hal yang ditakuti oleh orang- orang berduit, buat mereka yang berduit hukum dunia gampang untuk dibeli.
Perjalanan selanjutnya mereka menuju sebuah kerajaan dan menemukan sebuah tembok sebuah benteng kerajaan yang terlihat miring dan mau roboh. Kemudian dengan cepat Nabi Khidir memperbaiki tembok tersebut hingga selesai dan berdiri kokoh kembali. Setelah selesai Nabi Khidir mengajak Nabi Musa kembali ketempat semula mereka ketemu. Dengan keheranannya Nabi Musa bertanya " Wahai Nabi Khidir bukankah barusan kita sudah memperbaiki tembok kerajaan ini , mari kita singgah menemui sang raja untuk meminta imbalan atas apa yang kita sudah lakukan". Kemudian sekali lagi Nabi Khidir mengingatkan untuk tidak kembali bertanya dan mengajak pulang ke tempat Nabi Khidir . Sekali lagi Nabi Musa berfikir dengan logikanya tentang prinsip ekonomi dalam menolong orang , yaitu kalau kita melakukan sesuatu harus ada imbalannya . Kehidupan manusia saat ini setiap apa yang kita lakuakan selalu kita meminta balasan, kita tidak benar- benar ikhlas dalam menjalankannya.
Sesampainya di tempat tinggal Nabi Khidir merekapun berbincang-bincang tentang apa-apa yang sudah diajarkan oleh Nabi Khidir. Nabi Khidir adalah Nabi yang oleh Allah diberi mukjizat yang bisa melihat masa depan. Kemudian Nabi Khidir bertanya kepada Nabi Musa " Wahai Musa taukah kamu kenapa saya lubangi kapal yang mau berlayar tadi, perlu kamu ketahui saya lubangi kapal tersebut supaya kapal tersebut tidak jadi berangkat berlayar karena ditengah lautan sana sudah ditunggu para bajak laut yang akan merampas harta benda mereka dan membunuh semua yang ada dikapal, makanya aku lubangi kapal tadi " , Nabi Musapun baru mengerti apa maksud kenapa nabi Khidir melubangi kapal tersebut. Kemudian Nabi Khidir kembali berkata " Tahukah kamu Musa kenapa anak umur 12 tahun tadi saya bunuh , karena ketika kelak dia besar, dia akan jadi orang yang murtads dan jadi seorang perampok , pembunuh dan pemerkosa yang akan meresahkan masyarakat, makanya sebelum anak itu murtads dan jadi pengacau masyarakat maka aku bunuh anak tersebut", sekali lagi Nabi Musa baru mengerti apa maksud dibunuhnya anak tersebut. Kemudian Nabi Khidir melanjutkan penjelasannya" tahukah kamu Musa kenapa aku melarang kamu untuk meminta imbalan kepada raja , karena dibalik tembok benteng tadi ada rumah-rumah penampungan anak yatim yang jikalau tembok itu roboh maka akan menimpa perumahan anak yatim tersebut " , kembali Nabi Musa mengerti kenapa tidak boleh meminta imbalan kepada raja .
oleh: Arif Sugion
0 comments:
Posting Komentar