Persoalan baru muncul dalam pendaftaran CPNSD 2013. Pelamar mengeluhkan
sulitnya mendapat materai Rp6.000 untuk berkas melamar. Bahkan sejak dua
hari terakhir, stok materai Rp6.000 di Kantor Pos Besar Pahoman,
Bandarlampung, sudah kosong.
"Kami memang kehabisan stok meterai Rp6.000 sejak dua hari lalu. Dari
seminggu yang lalu, persediaannya pun sangat minim. Akibatnya, kami
tidak bisa mengirimnya ke kantor pos cabang," ujar Bendahara Kantor Pos
Besar Pahoman Suarjono kepada Wartawan membenarkan.
Kosongnya stok meterai ini, menurut Suarjono, karena pasokannya dari
Ditjen Pajak Jakarta terhenti. Seharusnya beberapa hari lalu Ditjen
Pajak memasok meterai di Kantor Pos Besar Pahoman.
"Kami biasanya membeli secara online. Jangankan menerima kiriman,
penawaran dari Ditjen Pajak yang menyatakan persediaan meterai pun
hingga kini belum masuk," ujarnya.
Padahal, ujar dia, setiap harinya Kantor Pos Besar Pahoman membutuhkan
hingga 15 ribu keping. Alhasil, petugas pun kelimpungan saat menghadapi
permintaan meterai masyarakat.
"Kalau kebutuhan sebulan, biasanya kita mengeluarkan permintaan meterai
lebih dari 500 ribu lembar. Sekarang pasokan malah benar-benar
terhenti," ujarnya.
Lebih parah lagi, sambung Suarjono, kelangkaan distribusi meterai tidak
hanya terjadi pada meterai Rp6.000. Untuk materai Rp3.000 bahkan sudah
kosong sejak satu bulan lalu.
"materai Rp3.000 benar-benar menghilang. Kemungkinan untuk meterai
Rp3.000 ada kebijakan penggantian desain. Tapi, kalau meterai Rp6.000
sama sekali tidak ada penjelasan," ujarnya.
Solusinya, PT Pos Indonesia Tanjungkarang terus melobi pusat untuk
segera mengirimkan kebutuhan materai. "Dari komunikasi yang dilakukan,
diupayakan penawaran akan masuk dua hingga tiga hari ke depan," ujarnya.
Terhadap kelangkaan ini, pihaknya mengimbau agar masyarakat dapat
berhati-hati dalam mendapatkan materai. Ditakutkan, materai yang beredar
sekarang ini adalah materai palsu. "Beredarnya materai palsu memang
rentan terjadi. Terlebih sekarang ini sedang masa ramainya pendaftaran
CPNSD yang memerlukan materai Rp6.000," ujarnya.
Kondisi serupa terjadi di Kantor Pos Tanggamus. Bahkan sejumlah toko
yang sebelumnya menjual materai juga mengalami kehabisan stok karena
sejak Rabu (11/9/13) tokonya banyak didatangi para pelamar CPNSD yang
membeli meterai.
Komaruszaman, pemilik toko di Pasar Kecamatan Gisting, mengatakan, sejak
Rabu (11/9/13) stok materai di tokonya telah habis karena pembeli
begitu banyak. Sementara persediaan materai yang dimiliki sangat
terbatas.
"Berdasarkan keterangan para pembeli yang mayoritas pelamar CPNSD,
mereka terpaksa mencari jualan materai ke sana-sini karena stok materai
di kantor pos sejak beberapa hari terakhir telah habis," kata
Komaruszaman menirukan penjelasan para pelamar CPNSD.
Nah, karena di kantor pos seperti di Kantor Pos Gisting dan Kantor Pos
Talangpadang, Tanggamus, materai tidak ada, para pelamar itu terpaksa
bertanya ke berbagai toko untuk mendapatkan materai. "Untuk di toko
saya, materai sejak Rabu (11/9/13) telah habis," ucapnya.
Rohmawati, salah seorang pelamar CPNSD, ketika temui di Pasar Gisting
juga mengeluhkan kelangkaan materai. Menurutnya, ia telah mendatangi
kantor pos untuk membeli materai, namun menurut pihak pos stok materai
habis.
Sedangkan di Kabupaten Tulangbawang juga terkendala dengan materai
Rp6.000. Namun, dibandingkan Bandarlampung dan Tanggamus, kantor-kantor
pos setempat masih memiliki stok.
Kepala Kantor Pos Banjaragung Yahmi mengaku, sejak dua hari ini kantor
posnya selalu kehabisan materai. Namun, hal itu tidak terlalu
berpengaruh karena keesokan harinya kembali ada materai yang disuplai
dari Kantor Pos Kotabumi, Lampung Utara. "Di Unit II ini, materai dalam 2
hari terakhir habis sekitar pukul 11.00–12.00 WIB, sehingga pada sore
harinya tidak ada lagi stok," katanya.(lim)