Surabaya

Kota Pahlawan

-

-

-

-

-

-

Jembatan SuraMadu

Suasana Jembatan SuraMadu Dimalam Hari

08 Juli 2013

Misteri Emas Indonesia Hilang Dalam Penerbangan RI-002

Tiga puluh tahun kemudian dua orang petani menemukan bagian dari puing-puing di sebuah hutan Gunung Punggur-Lampung, bersama dengan sisa-sisa tengkorang manusia yang tersebar, tapi 20 kilogram emas tidak ditemukan disana.

Dalam memerangi kolonial Belanda setelah kemerdekaan Republik Indonesia, tersiar kabar bahwa pesawat RI-002 mengangkut emas 20 kilogram yang akan digunakan untuk membeli pesawat. Beberapa sumber sejarah menyatakan bahwa pesaawat RI-002 dengan pilot Robert Earl Freeberg kehilangan kontak, dan jejak emas seberat 20 kilogram hingga kini tidak pernah ditemukan.

Penerbangan RI-002 Hilang Membawa Emas Indonesia

Dalam ulasan yang diberitakan Smithsonian Magazine dua tahun lalu, Robert Earl Freeberg dinyatakan menjadi pahlawan yang meninggal dalam perjalanan tugas. Robert Earl Freeberg juga dikenal sebagai tentara bayaran untuk misi penerbangan asing, dia berencana menghemat uang untuk kembali ke Amerika dan akan menikahi seorang perawat yang pernah ditemuinya di Manila. Freeberg pernah menulis surat kepada keluarganya tentang ketidakadilan yang dialami Indonesia di tangan Belanda.

Bagi Freeberg sebagai seorang pilot Angkatan Laut menunggu waktu yang lama untuk diakui sebagi orang yang berjasa. Freeberg diakui sebagai seorang Amerika yang membantu pembebasan Indonesia. Marsha Freeberg Bickham meyakini bahwa pamannya tidak tewas dalam kecelakaan pesawat tapi ditangkap dan dipenjarakan Belanda dan kemudian meninggal di penangkaran.

Menurut Bickham tidak lama setelah RI-002 lenyap, Senator Kansas (Clyde Reed) seorang teman keluarga dari Parsons mengatakan kepada orang tua Freeberg bahwa anak mereka masih hidup dan Senator berusaha agar dia dibebaskan dari penjara. Tetapi Senator Reed meninggal karena penyakit Pneumonia pada tahun 1949. Freeberg dikenal sebagai pilot Amerika yang bekerja di Indonesia, namun arsip Belanda tidak menunjukkan catatan penangkapannya. Sementara pihak penjamin menolak untuk membayar pesawat Freeberg yang hilang.

Marsha Freeberg Bickham yang juga keponakannya mengatakan bahwa Freeberg pergi ke Indonesia karena dirinya mencintai penerbangan dan mengagumi Indonesia. Freeberg seorang yang berambut pirang bermata biru, berusia 27 tahun asal Parsons-Kansas,
Misi Membawa Emas Untuk Pembelian Pesawat RI-001

Salah satu orang yang ikut mengambil kesempatan menjadi penerbang di Indonesia dalam pembebasan adalah Freeberg yang pada waktu itu telah meninggalkan Angkatan Laut tahun 1946. Di Filipina dia menjadi pilot CALI (Commercial Airlines Incorporates), sebuah maskapai penerbangan di Manila dengan harapan bisa mengumpulkan uang untuk membeli DC-3. Pesawat RI-002 kabarnya dibeli Freeber dengan mengunakan uang tabungan pribadi.

Pada masa setelah Perang Pasifik, banyak pesawat bekas dijual bebas kepada umum yang bisa dibeli dengan pilot atau tanpa pilot. Dikabarkan bahwa Feeberg dan pesawatnya di-charter untuk menembus blokade udara yang dilakukan militer Belanda. Kemudian dia mulai menjalani penerbangan khusus diwilayah Republik Indonesia dengan pesawat RI-002.



Sebuah pesawat kargo lepas Douglas DC-3 landas dari Jogjakarta pada pagi hari 29 September 1948. Penerbangan itu mengangkut lima awak, satu penumpang, obat-obatan dan 20 kilogram emas, terdaftar dengan identitas RI-002 sebagai pesawat tulang punggung angkatan udara Indonesia dalam gerakan kemerdekaan yang berjuang melawan tentara kolonial Belanda.

Dalam setahun Belanda dipaksa untuk menyerahkan kekuasaan kepada Republik Indonesia, mengakhiri perang empat tahun pembebasan setelah kekalahan Jepang tahun 1945. Namun enam awak pesawat RI-002 termasuk kapten Bobby Freeberg, menghilang setelah pesawat lepas landas dari kota Tanjung Karang di ujung selatan Sumatera.

Diketahui bahwa RI-001 akan digunakan sebagai pesawat masa depan presiden pertama Indonesia setelah kemerdekaan. Feeberg pernah membawa Soekarno keliling Sumatera untuk meminta sumbangan rakyat dalam membantu perjuangan Republik Indonesia. Rakyat Aceh dikabarkan menyumbang emas seberat 20 Kilogram yang nantinya akan digunakan membeli pesawat Dakota dengan nama Seulawah (Gunung Emas) bernomor registrasi RI-001.

Dan 20 kilogram emas dibawa pada akhir penerbangan RI-002 yang tidak pernah kembali, emas Indonesia dimaksudkan untuk membeli pesawat lebih banyak. Isu yang beredar menyatakan bahwa emas batangan tersebut disita militer Belanda sewaktu pesawat mendarat di Landasan udara Gorda-Serang, Jawa Barat.

Setelah itu pesawat RI-001 diperbolehkan terbang tanpa membawa emas menuju Tanjung Karang, dan Landasan Udara Maguwo kehilangan kontak pada 1 Oktober 1948.

Letusan Toba, Awal Peradaban Baru Nenek Moyang di Asia

Beberapa hari yang lalu ilmuwan mengemukakan teori tentang letusan gunung Toba, gunung berapi terbesar zaman prasejarah yang berkaitan dengan inti es Greenland dan Antartika, penemuan ini memperkuat perubahan iklim masa lalu yang juga menjelaskan migrasi nenek moyang manusia dari Asia ke seluruh dunia.



Peneliti iklim Denmark (dipublikasikan pada jurnal Climate of the Past) mengubah pandangan mengenai pegunungan di Sumatera, dimana sisa-sisa letusan gunung Toba terjadi sekitar 74,000 tahun lalu meletus dan menjadi letusan gunung berapi terbesar di Bumi dalam dua juta tahun terakhir.

Letusan Gunung Toba Dan Kelanjutan Peradaban


Letusan gunung Toba memuntahkan magma lebih dari 2800 km3, dan sebanyak 800 km3 dilemparkan ke atmosfer sebagai abu yang menyebar hingga ke barat Laut Arab. Aerosol kimia terbawa lebih jauh dan telah terdeteksi di inti es Greenland dan Antartika. Debu vulkanik dan gas seperti belerang dioksida dapat memberikan efek dramatis pada iklim bumi.

Sulfur dioksida menyatu dengan air untuk membentuk tetesan kecil (atau aerosol) dari asam sulfat, yang dapat membuat kabut mengurangi sinar matahari mencapai permukaan bumi, iklim ini dan memicu musim dingin vulkanik. Letusan gunung Toba bertepatan dengan lonjakan konsentrasi sulfat di inti es Greenland, diikuti satu abad atau lebih terjadi pendinginan drastis di mana suhu turun sekitar 10 derajat Celcius. Ilmuwan dari Universitas Kopenhagen Niels Bohr Institute menggunakan data tentang letusan untuk menghubungkan pengeboran inti es Greenland dan Antartika dengan mempelajari keasaman es.


Letusan gunung Toba mengeluarkan awan abu besar dan asam sulfat hingga ke atmosfer dan stratosfer. Awan menyebar di seluruh dunia dan setelah beberapa tahun asam sulfat turun kembali ke bumi dalam bentuk hujan asam.

Para peneliti melacak asam ini di lapisan es Greenland dan di belahan bumi Antartika. Semua ini memungkinkan untuk meng-sinkronisasi dua belahan dengan presisi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Rangkaian puncak keasaman dari dua inti es sangat sesuai, peneliti telah menghitung lapisan yang tertimbun selama bertahun-tahun antara puncak asam didua inti es.

Temuan baru ini memungkinkan para ilmuwan untuk membandingkan inti es Greenland dan Antartika dengan akurasi tahunan. Dengan cara ini, mereka dapat menggabungkan pengetahuan terdahulu tentang perubahan iklim di kutub utara dan selatan. Dengan mengukur kandungan gas rumah kaca dalam inti es, para ilmuwan sebelumnya telah memiliki ketidakpastian relatif tentang kejadian beberapa ratus tahun lalu. Tetapi dengan lapisan vulkanik dapat menghubungkan core dalam beberapa dekade.

Gunung Toba Berperan Dalam Perubahan Iklim

Ada banyak spekulasi tentang bagaimana suatu letusan besar mempengaruhi iklim, awan raksasa berpartikel belerang dilemparkan ke stratosfer yang melindungi dari radiasi matahari, tentunya hal ini menyebabkan bumi menjadi dingin. Pemodelan menunjukkan letusan besar gunung Toba bisa menyebabkan pendinginan hingga sepuluh derajat di suhu global selama beberapa dekade.

Sejarah yang sebelumnya dari letusan gunung Toba menegaskan bahwa hal itu menyebabkan cuaca dingin lebih dari 1000 tahun di Greenland. Tetapi temuan baru menunjukkan bahwa letusan gunung Toba tidak menyebabkan pendinginan global yang berkepanjangan, karena bertepatan dengan pemanasan di Antartika.


Dalam penelitian inti es dapat terlihat bahwa tidak ada pendinginan global secara umum sebagai akibat dari letusan gunung Toba. Tentu saja ada faktor fluktuasi pendingin besar di belahan kutub utara, tetapi menjadi lebih hangat di belahan bumi selatan, sehingga pendinginan global berjalan singkat.

Pola iklim berlawanan di utara dan selatan bersamaan dengan perubahan iklim mendadak di utara dapat dilihat di seluruh Zaman Es. Hal ini tentu saja menyatakan secara langsung bahwa gunung Toba meletus selama satu periode di mana pendinginan besar-besaran terjadi di utara. Dalam kaitan periode pendinginan di Greenland pada Zaman Es, belum banyak penemuan letusan besar seperti yang terjadi pada ledakan gunung Toba.
Nenek Moyang Manusia Berasal Dari Asia?

Ini berkaitan dengan studi Michael Storey dari Roskilde University sebelumnya, dia menerbitkan sebuah studi presisi letusan yang tak terlihat hingga sekarang, letusan gunung Toba yang terjadi 73,880 tahun yang lalu.

Storey juga menyatakan studi lain, bahwa nenek moyang manusia berada di Asia Tenggara sekitar 74,000 tahun yang lalu, sejalan dengan revisi terbaru evolusi manusia dan dengan bukti arkeologi dari Arab dan India pada masa Pra-ledakan gunung Toba yang juga menjelaskan manusia modern dari Afrika.

Sejarah ditandai dengan Haplotype disebut L3 yang berasal sebelum manusia meninggalkan Afrika, fosil genetik yang ditemukan pada banyak orang Afrika dan non-Afrika. Catatan Pedro Soares (Molecular Biology Evolution 29, 915–927, 2012) menyatakan molekuler L3 sudah ada sejak 60,000 hingga 70,000 tahun yang lalu yang menunjukkan bahwa manusia meninggalkan Afrika beberapa ribu tahun setelah ledakan gunung Toba.

Haplotype tertua yang merupakan keturunan langsung dari L3 luar Afrika berusia 60,000 hingga 65,000 tahun. Fosil ini memunculkan beberapa pendapat variasi genetik yang tersebar sepanjang Arab hingga ke Bali. Stephen Oppenheimer, seorang ahli genetika University of Oxford mengatakan bahwa manusia bergerak sangat cepat, sebelum mutasi baru terjadi.

Rute yang paling masuk akal dalam migrasi cepat tersebut adalah di sepanjang pantai Samudra Hindia. Pada pertengahan tahun 2000-an, sebagian besar peneliti mengenal mutasi ekspress, hal ini dikenal migrasi pasca ledakan gunung Toba. Kemudian analisis mtDNA dan kromosom Y pria menyatakan bahwa manusia keluar dari Afrika mungkin kurang dari 60,000 tahun yang lalu.

Dan dalam review tahun 2006 yang diterbitkan Paul Mellars (Going East: New Genetic and Archaeological Perspectives on the Modern Human Colonization of Eurasia), Mellars berpendapat bahwa catatan arkeologi Asia dan Australia tidak hanya didukung bukti genetik migrasi pasca ledakan gunung Toba, tetapi juga menunjukkan bagaimana kemajuan budaya membantu untuk membentuk peradaban baru dibelahan dunia.

Manusia Modern Hidup Di India Sebelum Letusan Gunung Toba

Manusia modern hidup di India sebelum terjadinya letusan Gunung Toba, jauh lebih awal dibandingkan penyebaran manusia modern di Eropa ataupun Asia Barat.

Gunung Toba (super volcano) telah meletus secara eksplosif beberapa kali selama kurun waktu 1,2 juta tahun terakhir. Dalam kurun waktu itu, letusan yang terbesar dan paling merusak Bumi terjadi sekitar 74,000 tahun yang lalu. Diperkirakan material vulkanik dimuntahkan sekitar 2800 kilometer kubik selama terjadinya letusan super, jauh lebih besar dari letusan Krakatau dan Pinatubo.

Ketika terjadinya letusan Gunung Toba 74,000 tahun yang lalu, manusia dari berbagi wilayah bumi termasuk Neanderthal dan Homo Floresiensis harus beradaptasi dengan cuaca dingin. Semua spesis menciptakan alat batu, mengumpulkan tanaman dan hewan buruan sebagai mata pencaharian.

Catatan iklim Palaeo yang dikombinasikan dengan data genetik mungkin menunjukkan penurunan drastis jumlah manusia yang selamat ketika terjadinya ledakan (bottleneck). Salah satu misteri yang paling penting dalam memahami dampak letusan Gunung Toba adalah kurangnya penelitian arkeologi melihat sisa-sisa yang sebenarnya ditinggalkan oleh manusia modern, sisa-sisa peninggalan yang secara langsung tertutupi hujan abu diwilayah India.
Penelitian Genetik Manusia Modern India

Menurut teori Bottleneck Genetik, antara 50,000 dan 100,000 tahun yang lalu populasi manusia menurun tajam sekitar 3,000 hingga 10,000 orang yang selamat. Perkiraan ini didukung bukti genetik menunjukkan bahwa manusia yang ada saat ini adalah keturunan dari populasi yang sangat kecil antara 1000 hingga 10,000 pasangan sekitar 70,000 tahun yang lalu.

Para pendukung teori Bottleneck Genetik menunjukkan bahwa letusan Toba mengakibatkan bencana ekologis global, termasuk perusakan vegetasi dengan kekeringan parah diwilayah hutan hujan tropis dan musiman. Musim dingin vulkanik terjadi selama 10 tahun dipicu letusan gunung telah menghancurkan sumber makanan manusia dan menyebabkan penurunan berat dan ukuran populasi. Perubahan lingkungan menghambat perkembangan spesies, termasuk diantaranya Hominid. Perbedaan genetik antara manusia modern mencerminkan perubahan spesis dalam 70,000 tahun terakhir, teori ini lebih mungkin daripada diferensiasi bertahap selama jutaan tahun.

Baru-baru ini penelitian genetik membantah adanya bukti keberadaan manusia modern di Asia Selatan sebelum letusan Gunung Toba di Sumatera yang terjadi sekitar 74,000 tahun lalu. Penelitian tersebut diberitakan Proceedings of the National Academy of Sciences yang menyertakan hasil analisis tentang keberadaan manusia modern.

Letusan Gunung Toba dianggap sebagai salah satu bencana yang menakutkan karena peristiwa ini menyangkut evolusi manusia sekitar 74,000 tahun yang lalu, baik sebelum maupun sesudah letusan gunung. Seperti yang diungkapkan Prof Martin Richards dari University of Huddersfield tahun 2005 lalu, penelitian ini melibatkan bukti DNA mitokondria yang menunjukkan bahwa manusia modern secara anatomis tersebar dari Afrika. Dimana Afrika dianggap sebagai tanah kelahiran yang tersebar sepanjang jalur pantai selatan, dari Horn hingga Saudi terjadi sekitar 60,000 tahun yang lalu pasca letusan Toba.

Akan tetapi, para arkeolog menggali dan menemukan bukti baru di India kemudian mengklaim bahwa manusia modern berada diwilayah India sebelum terjadinya letusan Gunung Toba, jauh lebih awal (120,000 tahun yang lalu) dibandingkan penyebaran manusia modern di Eropa ataupun wilayah Timur Tengah. Temuan ini didasarkan pada penemuan alat batu yang terdapat dibawah lapisan abu Toba, yang tersebar keseluruh dunia.

Salah satu hal yang tidak disertakan pada penelitian tahun 2005 adalah bukti dari India, yaitu urutan mitokondria. Dengan menggunakan DNA mitokondria pada populasi yang ada saat ini dan memproyeksikan berbagai bukti lain dalam penelitian, hal ini menghasikan estimasi yang lebih tepat untuk memperkirakan waktu kedatangan manusia modern di India. Bukti menunjukkan penyebaran dari Afrika dan pemu****n India tidak lebih awal dari 60,000 tahun yang lalu.

Kesamaan arkeologi erat hubunganya dengan teknologi alat batu Afrika dan India setelah 70,000 tahun yang lalu. Kemudian fitur budaya seperti manik-manik dan ukiran menunjukkan kemiripan bahan India bersumber dari wilayah Afrika. Jadi, ada manusia modern di India sebelum letusan Toba, karena bukti alat-alat batu ditemukan disana tapi mereka bisa saja spesis Neanderthal atau populasi pra-modern lainnya.

Sementara manusia kuno yang hidup di Asia Barat dan Eropa tergantikan oleh manusia modern sekitar 50,000 hingga 40,000 tahun lalu yang diiringi teknologi baru, diperkirakan awal manusia Neanderthal hidup diwilayah tersebut. 

Pesawat Terbakar di San Fransisco, 2 Orang Tewas

Pesawat Boeing 777 milik maskapai penerbangan Asiana Airlines mengalami kecelakaan saat mendarat di Bandara Internasional San Fransisco, California, Amerika Serikat, Sabtu (06/06/2013) waktu setempat. Sampai berita ini diturunkan, dua korban tewas sementara 130 lainnya dirawat di rumah sakit. Pesawat Boeing 777 terbang dari Seoul, Korea Selatan, dan membawa 307 orang.
 

















9-7-1973: Inggris Lepas Bahama

Perayaan Festival Junkanoo di Bahama

Sempat 300 tahun dijajah Inggris, Bahama kini tergolong negara kaya


Pada 40 tahun yang lalu, Kerajaan Inggris Raya melepas wilayah koloni mereka di kawasan Amerika Tengah. Wilayah kepulauan itu merdeka dengan nama Persemakmuran Bahama.

Menurut stasiun berita BBC, pelepasan resmi Bahama dari kekuasaan Inggris itu berlangsung melalui suatu acara resmi malam hari pada 9 Juli 1973. Ratu Elizabeth II mengutus putra sulungnya, Pangeran Charles, untuk hadir dalam resepsi yang berlangsung di ibukota Bahama, Nassau.

Beberapa saat menjelang tengah malam, Charles menyaksikan penurunan bendera Kerajaan Inggris. Union Jack. Ini menandakan berakhirnya kekuasaan Inggris di Bahama, yang telah berlangsung selama 300 tahun.

Sebagai gantinya, berkibarlah bendera nasional Bahama, tepat satu menit lewat tengah malam atau dini hari pada 10 Juli 1973. Prosesi ini disambut meriah oleh sekitar 50.000 rakyat yang menyaksikannya secara langsung. Mereka merayakan kemerdekaan setiap tanggal 10 Juli.

Memiliki lebih dari 3.000 pulau dan gugusan karang, Bahama kini memiliki pemerintahan sendiri. Namun, seperti semua bekas wilayah koloni Inggris, Bahama masuk dalam kelompok negara Persemakmuran.

Berpenduduk hanya sekitar 340.000 jiwa, Persemakmuran Bahama menjadi salah satu negara kaya di kawasan Amerika dengan berdasarkan GDP per kapita, demikian ungkap CIA dalam terbitan The World Factbook. 

INDEKS MSCI Asia Pacific Dibuka Rebound Setelah Anjlok ke Level Terendah

130619_bursa-asia.jpg
JAKARTA—Bursa Asia menguat, dengan indeks regional rebound dari pelemahan terbesarnya dalam dua pekan terakhir.
Penguatan ini seiring dengan aksi eksportir Jepang mencetak reli dan investor menantikan rilis data inflasi China.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,8% ke level 130,48 pada pukul 09:18 waktu Tokyo atau 07:18 WIB. Bursa di China dan Hong Kong belum dibuka.

“Pertumbuhan ekonomi sedang berlangsung. Sebagian besar pelemahan di China ditangkap baik dalam valuasi,” ujar Binay Chandgothia, Fund Manager Principal Global Investors di Hong Kong, seperti dikutip Bloomberg.

Indeks Jepang Topix naik 1,4%, indeks Australia S&P/ASX 200 naik 0,9%, dan indeks Kosoi naik 0,6%.

Saham Toyota Motor Corp naik 1,3%, BHP Billiton Ltd naik 0,7%. Sementara itu saham Olympus Corp turun 7,2%.
Source : Bloomberg
Editor : Nurbaiti

HARGA EMAS Comex Kembali Menguat ke Level US$39,72/gram

130306_emas comex.jpg
JAKARTA—Harga emas di bursa komoditas New York acuan Comex Gold Bloomberg menunjukkan tren penguatan hingga pukul 06.00 WIB pagi ini.

Pada Senin (8/7/2013) pukul 17:15 waktu New York atau Selasa pagi (9/7/2013) pukul 04:15 WIB, harga emas untuk kontrak Agustus 2013 menguat US$0,71/gram ke level US$39,7.

Selanjutnya, pada pukul 05:09 WIB harga emas terlihat tidak bergerak atau stagnan di level US$39,7/gram.

Harga emas kembali terlihat naik pada pukul 05:28 WIB sebesar US$0,02/gram ke level US$39,72/gram.

Jika dikonversikan ke rupiah dengan mengacu kurs tengah Bank Indonesia pada Senin (8/7/2013) sebesar Rp9.960, maka harga emas naik Rp199/gram ke Rp395.611/gram.

Pergerakan Harga Emas* Comex Selasa 9 Juli 2013
Harga           Perubahan     WIB
US$39,7       +US$0,71      04:15
US$39,7        -                    05:09
US$39,72     +US$0,02      05:28
Sumber: Bloomberg
Ket: *) Kontrak Agustus 2013
Source : Bloomberg
Editor : Nurbaiti

WALL STREET: Musim Laporan Keuangan Tiba, S&P 500 dan Dow Jones Naik

130617_wallstreet.jpg
JAKARTA—Saham-saham di AS menguat, menjadikan indeks Standard & Poor’s 500 mencetak keuntungan tiga hari berturut-turut. Hal ini terjadi menyusul dimulainya musim laporan keuangan yang meningkatkan optimisme terkait dengan pertumbuhan ekonomi.

Indeks S&P 500 naik 0,5% ke level 1.640,46, tertinggi sejak 18 Juni pada penutupan pukul 16:00 waktu New York atau pukul 03.00 WIB.
Adapun Dow Jones Industrial Average menguat 88,85 poin atau 0,6% ke level 15.224,69. Lebih dari 6 miliar saham diperdagangkan, 8% di bawah rata-rata perdagangan 3 bulan.

“Saya tidak terlalu yakin musim laporan keuangan akan banyak di kuartal II, tetapi lebih mengangkat di pertengahan kedua dan pasar terlihat berantisipasi,” ujar Gary Flam, yang membantu mengelola dana US$7 miliar di Bel Air Investment Advisors LLC Los Angeles, seperti dikutip Bloomberg.

Saham Alcoa Inc menguat 1,4% sebelum produsen aluminum terbesar di AS melaporkan hasil setelah pasar ditutup. Saham Dell Inc naik 3,1%, sementara Intel Corp jatuh 3,6%.
Editor : Hery Lazuardi