Surabaya

Kota Pahlawan

-

-

-

-

-

-

Jembatan SuraMadu

Suasana Jembatan SuraMadu Dimalam Hari

01 Agustus 2013

Harga Emas Comex Terus Tertekan Hingga Ke Level US$ 42,02/gram

130625_emas-batangan-3.jpg
JAKARTA— Harga emas di bursa komoditas New York acuan Comex Gold Bloomberg terus terdepresiasi menuju pukul 06.00 WIB pagi ini. 

Pada Kamis (1/8/2013) pukul 16.37 waktu New York atau Jumat pagi (2/8/2013) pukul 03.37 WIB, harga emas untuk kontrak Desember 2013 melemah US$0,08/gram ke level US$42,13/gram. 

Pelemahan terus terjadi pada pukul 04.15 WIB. Harga emas turun US$0,06/gram ke level US$ 42,02/gram. 

Dan hingga pukul 05.13 WIB, harga masih melemah US$0,14 ke level US$42,02/gram. 

Jika dikonversikan ke rupiah dengan  mengacu kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis (1/8/2013) sebesar Rp10.288, maka harga emas turun Rp1.440/gram ke Rp432.301/gram. 

Pergerakan Harga Emas* Comex Jumat, 2 Agustus 2013 
Harga           Perubahan     WIB 
US$42,13      -US$0,08    03.37 
US$42,15      -US$0,06    04.15 
US$42,02      -US$0,14   05.13 
Sumber: Bloomberg  
Ket: *) Kontrak Desember 2013 
Source : Bloomberg
Editor : Linda Teti Silitonga

Indeks MSCI Emerging Market Naik 0,7%

130619_bursa-asia.jpg
JAKARTA— Bursa negara berkembang menguat untuk pertama kalinya dalam 7 pekan seiring manufaktur China yang menguat secara tak terduga dan tingginya harga minyak mentah mendorong kinerja perusahaan.
Indeks MSCI Emerging Markets naik 0,7% ke level 954,15, setelah jatuh 2,2% dalam 6 hari perdagangan kemarin.
Indkes Shanghai Composite (SHCOMP) naik 1,8% seiring saham Jiangxi Copper Co dan China Shenhua Energy Co menguat. Bursa mencetak reli di komoditas ditengah perkiraan permintaan China untuk bahan baku cukup tinggi.
“Sudah banyak peringatan akan perlambatan ekonomi di negara berkembang, tetapi realitanya ekonomi tetap tumbuh bahkan lebih tinggi dari negara maju,” ujar Audrey Kaplan, Head of International Equities Federated Investors Inc, seperti dikutip Bloomberg.
Bursa juga menguat setelah Gubernur European Central Bank Mario Draghi mengatakan ECB tetap menjaga tingkat suku bunga rendah, sehari setelah The Federal Reserve menjaga laju stimulus. (ra)
Source : Newswire
Editor : Rustam Agus

Wall Street: Indeks S&P 500 Tembus 1.700, Dow Jones Sentuh 15.628,02

130726_bursa amrik3ok.jpg
JAKARTA— Bursa AS mencetak reli, membawa indeks Standard & Poor’s 500 ke atas level 1.700 untuk pertama kalinya.
Kenaikan itu terjadi setelah bank sentral mengatakan akan tetap menjaga stimulus dan data manufaktur global yang melebihi proyeksi.
Indeks S&P 500 naik 1,3% ke level 1,706.87 pada pukul 16.00 waktu New Yor atau pukul 03.00 WIB. Adapun Dow Jones Industrial Average naik 128,48 poin atau 0,8% dan mencetak rekor di level 15.628,02.
Bank sentral di dunia cukup akomodatif dan Anda tidak ingin melawannya. Data ekonomi juga menunjukkan kelanjutan perbaikan, bursa tenaga kerja membaik, kinerja korporasi lebih baik dari perkiraan.
"Jadi saya rasa pasar modal akan terus menguat,” ujar Phil Orlando, Chief Equity Strategist di Federated Investors, seperti dikutip Bloomberg.
10 kelompok industri di indeks S&P 500 seluruhnya menguat.
Saham MetLife Inc dan Procter & Gamble Co naik lebih dari 1,7%, DreamWorks Animation SKG Inc melonjak 8,8%. Sementara itu saham Exxon Mobil Corp turun 1,1%. (ra)
Source : Newswire
Editor : Rustam Agus

Indeks Stoxx Europe 600 Ditutup Naik 1,2%

130729_bursa eropa014.jpg
JAKARTA—Bursa saham Eropa menguat ke level tertinggi dalam 9 pekan.
Hal itu terjadi seiring saham sektor perbankan reli setelah mencetak laba yang lebih baik dari proyeksi untuk Societe Generale SA dan Lloyds Banking Group Plc, sementara data manufaktur China mendorong perusahaan tambang.
Indeks Stoxx Europe 600 naik 1,2% ke level 303,29 pada penutupan perdagangan semalam, level tertinggi sejak 30 Mei.
Indeks telah naik 5,1% pada Juli setelah The Federal Reserve mengatakan laju pembelian obligasi akan fleksibel.
“Saya tetap melihat bursa Eropa bullish dan mereka undervalued. Secara umum, kinerja korporasi cukup baik pada kuartal ini. Data manufaktur China juga membantu pergerakan bursa,” ujar Herbert Perus, Head of Equities Raiffeisen Capital Management, seperti dikutip Bloomberg.
Saham Societe Generale naik ke level tertinggi dalam 18 bulan, Lloyds mencetak rekor sejak Oktober 2010, Rio Tinto Group dan BHP Billiton Ltd masing-masing naik lebih dari 2%. Sementara itu Sanofi turun 4,1%.  (ra)
Source : Newswire
Editor : Rustam Agus

Harga Emas Comex Turun Didorong Penguatan Dolar AS

130625_emas-batangan-1.jpg
CHICAGO-- Harga emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange (NYMEX) sedikit menurun pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena dolar AS menguat.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun US$1,8 atau 0,14%, menjadi menetap di US$1.311,2 per ounce. Dolar AS menguat didorong data ekonomi positif yang dirilis pada Kamis.

Lembaga riset Institute for Supply Management (ISM) mengatakan indeks manufaktur Juli melonjak menjadi 55,4 dari 50,9 pada Juni, tertinggi sejak Juni 2011 dan mengalahkan ekspektasi ekonom 52,0.

Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim pengangguran awal dalam pekan yang berakhir 27 Juli turun 19.000 menjadi 326.000 disesuaikan secara musiman, tingkat terendah sejak awal 2008.

Saham-saham AS yang bergerak lebih tinggi pada Kamis juga mengurangi daya tarik terhadap 'safe haven' emas.

Namun, penurunan harga emas terbatas karena Federal Reserve AS pada Rabu mengumumkan akan melanjutkan kebijakan stimulus moneternya serta Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral Inggris mempertahankan kebijakan penting dan suku bunga tidak berubah pada Kamis.

Perak untuk pengiriman September turun 0,4 sen atau 0,02% menjadi ditutup pada US$19,624 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik US$14,5 atau 1,01%, menjadi ditutup pada US$1.443,8 per ounce.
Source : Antara/Xinhua
Editor : Hery Lazuardi

Bursa New York, Indeks S&P 500 Pertama Kali Capai 1.706

130801_sp500.jpg
NEW YORK - Saham AS rally, mengirimkan Indeks Standard & Poor 500 atas 1.700 untuk pertama kalinya, setelah bank sentral berjanji untuk mempertahankan stimulus dan data pada perkiraan mengalahkan manufaktur global.
The S & P 500 (SPX) naik 1,3% menjadi 1.706.75 pada pukul 4 sore di New York.

"Bank-bank sentral di seluruh dunia tetap akomodatif dan Anda tidak ingin melawan bank sentral," Phil Orlando, kepala strategi ekuitas di Federated Investors di New York, yang mengelola US $ 380 miliar aset, Kamis (1/8/2013).
"Semua data dari sudut pandang ekonomi mengatakan bahwa perekonomian terus membaik, pasar tenaga kerja membaik, dan pendapatan perusahaan yang datang lebih baik dari yang diharapkan. Jadi pasar ini harus terus bekerja lebih tinggi. "

The Fed mengatakan kemarin bahwa inflasi masih rendah dapat menghambat perekonomian dan berjanji untuk terus membeli obligasi US$ 85 miliar setiap bulan.
Pernyataan itu muncul karena data menunjukkan ekonomi AS bertumbuh lebih dari yang diproyeksikan pada kuartal kedua.
Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan bahwa sinyal indikator ekonomi baru-baru ini bahwa wilayah euro adalah yang terburuk dan menegaskan bahwa para pejabat berencana untuk mempertahankan suku bunga rendah untuk masa mendatang.
Editor : Fatkhul Maskur