NEW YORK - Saham AS jatuh dari rekor tertinggi karena para investor
menimbang data yang menunjukkan perkiraan pertumbuhan kuat pada industri
jasa, dan komentar seorang pejabat Federal Reserve bahwa bank sentral
cenderung memperlambat pembelian obligasi bulanan.
Indeks Standard & Poor (SPX) 500 tergelincir 0,2% menjadi 1.707,11 pada pukul 4 sore di New York, AS.
"Komentar
hari ini dan data saat ini tidak cukup untuk mengatakan Fed benar-benar
akan lebih agresif," kata Walter Todd, yang membantu mengawasi US$ 950
juta sebagai kepala investasi dari Greenwood Capital Inc di Greenwood,
South Carolina.
"Lebih dari itu hanya orang-orang yang berhenti sejenak, menarik napas, setelah masa yang sangat agresif di pasar."
Saham
rally
1,1% pekan lalu, mengirimkan S & P 500 di atas 1.700 untuk pertama
kalinya, karena bank sentral berjanji untuk mempertahankan stimulus dan
data menunjukkan proyeksi mengalahkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal
kedua.
Indeks S & P 500 telah naik 20% tahun ini dan
diperdagangkan pada 15,5 kali estimasi pendapatan, dibandingkan dengan
rata-rata 13,9 selama 5 tahun terakhir, demikian data yang dikumpulkan
oleh
Bloomberg.
Presiden Fed Bank of Dallas Richard
Fisher, salah satu kritikus paling vokal atas pelonggaran kuantitatif,
memperingatkan investor untuk tidak bergantung pada pembelian obligasi
bulanan bank sentral senilai US$85 miliar.
"Pasar keuangan mungkin telah menjadi terlalu terbiasa dengan apa yang telah digambarkan sebagai
put
Fed atau ide bahwa bank sentral akan melonggarkan kredit setelah
penurunan pasar,” kata Fisher dalam sebuah pidato di Portland, Oregon.
"Beberapa
orang telah datang mengharapkan Fed untuk menjaga pasar melayang tanpa
batas. Ini mendistorsi harga aset keuangan dan dapat menyebabkan salah
dalam alokasi modal yang serius, " katanya.
Debat Fed
Pembuat
kebijakan bank sentral telah memperdebatkan kecepatan dan waktu dari
setiap pemotongan dalam stimulus moneter yang telah turut mendorong S
& P 500 naik lebih dari 150% dari pasar
bearish yang rendah pada 2009.
The
Fed mengatakan pekan lalu inflasi yang masih rendah dapat menghambat
perekonomian dan berjanji untuk terus membeli obligasi setiap bulan.
Laju pembelian aset dapat dimulai pada bulan September, menurut sejumlah
ekonom yang disurvei oleh
Bloomberg pada 18 -22 Juli.
Indeks
non manufaktur Institute for Supply Management meningkat menjadi 56
pada Juli dari bulan sebelumnya 52,2, sebuah laporan dari Tempe, grup
yang berbasis di Arizona, hari ini Selasa (6/8/2013).
Perkiraan median dalam survei
Bloomberg
terhadap para ekonom naik menjadi 53,1. Menunjukkan lebih tinggi dari
50, mengindikasikan pertumbuhan di industri yang mengontribusi hampir
90% dari perekonomian.
Indeks AS
Index Name | Value | Change | % Change | Time |
Dow Jones Industrial Average | 15,612.13 | -46.23 | -0.30% | 16:20:01 |
Dow Jones Transportation Average | 6,600.75 | -50.94 | -0.77% | 16:20:01 |
Dow Jones Utilities Average | 504.52 | -3.95 | -0.78% | 16:20:01 |
S&P 500 Index | 1,707.14 | -2.53 | -0.15% | 16:13:21 |
New York Stock Exchange Composite Index | 9,671.61 | -18.46 | -0.19% | 16:13:23 |
NASDAQ Composite Index | 3,692.95 | +3.36 | +0.09% | 16:20:00 |
Russell 1000 Index | 949.85 | -1.18 | -0.12% | 16:14:04 |
Russell 2000 Index | 1,063.01 | +3.15 | +0.30% | 16:14:04 |
Russell 3000 Index | 1,020.94 | -0.93 | -0.09% | 16:14:02 |
KBW Bank Index | 66.71 | -0.24 | -0.36% | 16:14:08 |
Editor : Fatkhul Maskur