Kanselir
Jerman, Angela Merkel, baru-baru ini meminta pemuda Eropa untuk siap
pindah ke negara lain mencari pekerjaan. Hal ini diungkap Merkel sebagai
salah satu solusi untuk mengurangi tingkat pengangguran yang mulai
mengkhawatirkan di Eropa.
Dailymail, Sabtu 14 Juni 2013,
melansir saat ini tingkat pengangguran di kawasan Eropa mencapai rekor
tertinggi, yaitu hampir mendekati angka 20 persen.
Dalam sebuah tabel yang ditampilkan Dailymail
dan dirilis bulan lalu, menunjukkan tingkat pengangguran di kalangan
anak muda Eropa menembus angka 24,4 persen. Artinya satu dari empat
warga Eropa yang berusia di bawah 25 tahun merupakan pengangguran.
Di
tabel tersebut, terlihat Yunani, Spanyol dan Portugal yang bertengger
di posisi tiga teratas di mana kaum mudanya paling banyak menganggur.
Yunani mencatat 62,5 persen kaum muda di bawah usia 25 tahun tidak
memiliki pekerjaan.
Merkel, yang resah melihat itu, memberikan
contoh tingkat pengangguran yang terjadi di Jerman. Di sana anak-anak
muda yang bermukim di bagian timur, terpaksa pindah ke selatan untuk
bisa memperoleh pekerjaan.
"Saya berpikir hal ini tidak adil
bagi kaum muda khususnya bagi mereka yang memiliki kewajiban membayar
semua tagihan untuk sesuatu yang tidak mereka lakukan," ujar Merkel.
Namun
Merkel beralasan, dalam situasi krisis seperti sekarang ini, warga
Eropa sudah tidak punya pilihan lain. "Kami harus menghasilkan produk
atau menawarkan jasa apa pun yang dapat dijual," tegas Merkel.
Dalam
kesempatan itu, Merkel juga membela kebijakan yang kini tengah
diterapkan untuk mengeluarkan Eropa dari krisis moneter berkepanjangan.
Menurut Merkel, kebijakan itu sudah tepat.
Merkel menyebut
kebijakan saat ini yang diberlakukan di Spanyol dan Yunani, bukan
keputusan dari pihaknya saja. Tetapi itu sudah disetujui oleh tiga pihak
yaitu Badan Internasional Moneter (IMF), Bank Sentral Eropa dan
organisasi Uni Eropa.
Dia mengatakan masalah ini bukan berfokus
pada penghematan tetapi bagaimana perekonomian Eropa dapat kembali
tumbuh. "Kawasan Eropa dan negara-negara lain juga sedang mengalami
situasi sulit. Namun Eropa harus memutuskan bagaimana dapat bertahan?
Apa yang ingin kami produksi? Bagaimana kami dapat menghentikan
pemborosan? Bagaimana kami dapat mengintensifkan kembali perdagangan?"
ujar Merkel. (umi)
Di mata ahli ekonomi senior dari bank
Perancis, Societe Generale, Anatoli Annenkov, beberapa negara Eropa
terancam akan fenomena hilangnya generasi muda, akibat tidak kunjung
bekerja. Bahkan fenomena pengangguran ini akan memicu tingginya sentimen
negatif terhadap mata uang Euro.
20 Juni 2013
Pengangguran di Eropa Sentuh Rekor Tertinggi
3:56:00 AM
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar