Pemerintah melakukan sosialisasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM)
bersubsidi dan kompensasinya kepada pimpinan organisasi perempuan di
tingkat pusat.
Langkah sosialisasi kepada organisasi perempuan
ini dipandang penting untuk kesuksesan pelaksanaan kebijakan kenaikan
harga BBM itu. Hadir Wakil Menteri Keuangan, Anny Ratnawati, sebagai
pemateri sosialisasi kepada sekitar 200 hadirin di Kantor Bea dan Cukai,
Kementerian Keuangan, Jakarta.
Para pimpinan organisasi
perempuan seperti Lembaga Swadaya Masyarakat, Dharma Wanita TNI/Polri,
dan organisasi sejenis lainnya yang ada di kementerian dan lembaga
pemerintah menghadiri acara yang digelar oleh Kementerian Keuangan
bekerja sama dengan Kementerian Pendayagunaan Perempuan dan Perlindungan
Anak ini.
Direktur Anggaran II Kementerian Keuangan, Dwi
Pujiastuti Handayani, menjelaskan, sosialisasi khusus kepada perempuan
sangat diperlukan. Karena, perempuan, terutama yang sudah berumah
tangga, terdampak langsung oleh kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi.
"Misalnya,
akan menghadapi kenaikan harga di pasar," ujar Ani --sapaan Dwi
Pujiastuti Handayani-- di Kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai,
Kementerian Keuangan, Jakarta.
Alasan lainnya, Ani melanjutkan,
perempuan memegang peran penting dalam organisasi paling dasar yang ada
di masyarakat, yaitu keluarga. Karena itu, dengan memiliki pemahaman
yang baik akan kebijakan ini, perempuan diharapkan dapat mengantisipasi
segala perubahan yang bakal terjadi secara bijak.
"Mudah-mudahan akan dapat diredam dampaknya," kata Ani.
Dalam
kegiatan tersebut, para peserta diberikan buku yang berisi tentang
sosialisasi kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi. Ada tiga seri buku
bertema sosialiasi itu, yaitu dengan format penjelasan resmi, format
komik, dan dalam bentuk cerita pendek. (art)
18 Juni 2013
Terdampak Langsung, Pemerintah Sosialisasi Harga BBM ke Perempuan
11:54:00 PM
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar