
JAKARTA— Pergerakan pasar modal di Indonesia, tentu tidak terlepas 
dari kondisi makroekonomi, baik di dalam maupun luar negeri. Berikut 
ringkasan berita yang bisa Anda cermati hari ini, Kamis (25/7/2013):
- Surat Berharga Negara (SBN)
Pemerintah menyatakan siap untuk menerima imbal hasil (
yield)
 yang lebih tinggi atas surat berharga negara (SBN) yang akan 
diterbitkan pada paruh kedua tahun ini guna membiayai defisit anggaran.
- Dampak Kenaikan Harga BBM
Kenaikan
 harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi menciptakan ruang fiskal 
sedikitnya Rp15 triliun, khusus untuk anggaran belanja infrastruktur dan
 transportasi publik dalam APBN 2014.
Pertumbuhan
 manufaktur China kian memburuk pada Juli. Hal itu menandakan 
perlambatan ekonomi China masih bisa mencapai titik yang lebih parah 
lagi.
Pertumbuhan 
manufaktur Zona Euro secara mengejutkan meningkat pada Juli dan terjadi 
untuk pertama kalinya dalam 2 tahun terakhir. Peningkatan itu ditopang 
oleh Jerman, sehingga menambah pertanda bahwa perekonomian kawasan 
bermata uang tunggal itu mulai bangkit dari resesi berkepanjangan.
- Pertumbuhan Negara Berkembang
Bank
 Dunia menggelontorkan pinjaman, pemberian, investasi ekuitas, dan 
jaminan senilai US$52,6 miliar ke negara-negara berkembang selama tahun 
fiskal 2013, yang berakhir pada 30 Juni. Institusi keuangan dunia itu 
menggunakan dana tersebut guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi, 
meningkatkan pemerataan kemakmuran, dan memerangi kemiskinan ekstrem di 
banyak negara berkembang.
					
															
Editor : Hery Lazuardi
 
0 comments:
Posting Komentar