Jakarta - Sudah saatnya masyarakat Indonesia mengubah
pola pikir soal investasi. Tinggalkan tabungan dan deposito yang
memiliki imbal hasil kecil. Untuk investasi, masyarakat bisa mencoba
reksadana saham yang memiliki imbal hasil rata-rata 20% per tahun.
Direktur
Investasi PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Alvin Pattisahusiwa
mengatakan, dengan menyisihkan minimal hanya 10% dari penghasilan,
investor bisa memulai investasi di reksadana saham.
"Bagaimana
mulai berpikir menghadapi inflasi ke depan. Tabungan dan deposito
pastinya tergerus inflasi. Sebaliknya reksadana saham justru imbal
hasilnya di atas inflasi," ujarnya.
Alvin menjelaskan, sebagai
gambaran misalkan seseorang memiliki uang sebesar Rp 15 juta kemudian
uang tersebut disimpan di tabungan dengan jangka waktu 5 tahun. Dengan
rata-rata bunga tabungan yang hanya 1% per tahun, maka jumlah uang
tersebut hanya bisa bertambah 2,2 juta.
Sementara untuk deposito
yang imbal hasilnya rata-rata 6% per tahun, dengan menempatkan uang
sebesar Rp 15 juta, seseorang sudah bisa menghasilkan tambahan
pendapatan sebesar Rp 14 juta selama 5 tahun ke depan.
Namun,
perolehan imbal hasil tersebut akan jauh lebih besar apabila seseorang
menempatkan dananya misalkan sebesar Rp 15 juta pada instrumen reksadana
saham. Dengan imbal hasil rata-rata mencapai 20% per tahun, seseorang
bisa mendapatkan tambahan keuntungan sebesar Rp 61 juta.
"Masyarakat
perlu edukasi dalam mengenal pasar modal untuk investasi jangka
panjang. Investor dapat return lebih tinggi. Caranya cukup mudah dengan
cara investasi pasif, beli dan tiap tahun masukin lagi kemudian
diamkan," terangnya.
"Masyarakat perlu edukasi dalam mengenal
pasar modal untuk investasi jangka panjang. Investor dapat return lebih
tinggi. Caranya cukup mudah dengan cara investasi pasif, beli dan tiap
tahun masukin lagi kemudian diamkan," terangnya.
18 Juli 2013
Mau Investasi? Tinggalkan Deposito dan Tabungan
2:12:00 AM
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar