09 Juli 2013

Mesir Bergejolak, Harga Minyak Dunia Naik ke Titik Tertinggi Sejak Mei 2012

130522_harga minyak naik tipis-1.jpg
NEW YORK--Harga minyak dunia pada Selasa (Rabu pagi WIB) naik ke titik tertinggi sejak Mei 2012, karena gejolak di Mesir dan ekspektasi stok AS yang lebih ketat akan mendorong pembelian.

Di New York, kontrak berjangka minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus berakhir pada US$103,53 per barel, atau naik 39 sen dibandingkan dengan harga Senin.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Agustus bertambah 38 sen menjadi menetap pada US$107,81 per barel.

Harga minyak mentah datar untuk sebagian besar hari karena sebuah pemerintahan sementara baru dibentuk di Mesir, di tengah harapan bahwa langkah tersebut akan menahan kekerasan jalanan, dan Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan global untuk tahun ini dan tahun berikutnya.

IMF mengatakan ekonomi dunia hanya akan tumbuh 3,1% tahun ini, lebih rendah dari 3,3% yang diperkirakan 3 bulan lalu, terutama disebabkan oleh berlanjutnya resesi di zona euro dan penurunan tajam di negara berkembang. IMF memperkirakan harga komoditas utama jatuh, termasuk minyak yang diprediksi kehilangan 4,7%.

Namun, harga melonjak pada akhir perdagangan AS, mungkin terkait dengan ekspektasi penarikan moderat hingga signifikan dalam stok minyak mentah komersial AS dalam laporan mingguan pemerintah yang akan keluar pada Rabu.

Satu masalah pasokan berkurang pada Selasa ketika produksi di ladang minyak penting Libya mulai beroperasi lagi setelah dua minggu mogok. Ladang ini menghasilkan sekitar 350.000 barel per hari.

Meski demikian, kecelakaan mematikan kereta api pengangkut minyak di timur Kanada menciptakan 'bottleneck' baru produksi AS dan Kanada yang ditujukan untuk ekspor.

Mesir, yang Terusan Suez-nya dilalui banyak kapal minyak mentah Timur Tengah, terus menjadi kekhawatiran utama para pedagang, ungkap para analis.

"Mesir tetap dalam fokus, dan pedagang tampaknya telah menghargakan eskalasi lebih lanjut dari kerusuhan saat ini," kata Michael McCarthy, kepala strategi pasar CMC Markets di Sydney.

Source : Antara/AFP
Editor : Hery Lazuardi

0 comments:

Posting Komentar