JAKARTA— Pukulan atas harga emas yang telah membuat nilai logam mulia
itu hilang hingga US$56 miliar pada tahun ini memicu lonjakan
permintaan konsumen di China dan India sebagai pelanggan terbesar dunia.
Kondisi
harga emas tersebut membuat JPMorgan Chase & Co. dan Bank of
America Corp. mengakui harga komoditas itu tengah menuju level terendah.
Penjualan
emas dalam bentuk perhiasan maupun batangan dan koin akan mencapai
1.000 metrik ton di India dan China pada 2013. Apabila digabung, nilai
tersebut mencapai US$87,6 miliar, menurut perkiraan Dewan Emas Dunia
sebagimana dikutip Bloomberg, Kamis (22/8/2013).
Harga emas akan mencatat rata-rata US$1.300 per ounce pada triwulan keempat atau 5% lebih rendah dari harga saat ini sebagaimana diperkirakan 17 analis yang disurvei Bloomberg.
Bank of America merupakan yang paling untung dan diprediksi mencatat
nilai rata-rata US$1.495 pada triwulan keempat, sedangkan JPMorgan
diperkirakan akan mencatat kenaikan setiap triwulan sampai akhir tahun
depan.
Sementara itu, investors mulai dari John Paulson hingga
George Soros melepas emas mereka setelah pasar lesu mulai April akibat
investor hilang kepercayaan terhadap emas.
“Kalau
kami punya uang yang tidak terpakai maka kami berpikir untuk beli
emas,” ujar Wang Xiang, ujar satu pedagang berusia 70 tahun di China.
Dia mengatakan tidak tahu bagaimana berinvestasi, namun secara
tradisional membeli emas adalah cara aman melindungi kekayaan. (ltc)
21 Agustus 2013
Harga Emas Terpukul, Saatnya Beli
10:14:00 PM
No comments
Source : Bloomberg
Editor : Linda Teti Silitonga
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar