HONG KONG - Indeks saham berjangka Asia menguat, menandakan Indeks
acuan akan naik dari level terendah 2 bulan, karena ekuitas AS rebound
dan negara-negara berkembang berusaha untuk mengatasi pelemahan ekonomi
dan mata uang. Minyak turun setelah mencapai tertinggi 2 tahun di New
York.
Kontrak berjangka pada Nikkei 225 Stock Average Jepang yang
dijual pada level 13.400 di pre-market Osaka setelah ditutup pada 13.375
di Chicago dan 13.360 di Jepang, kemarin.
Kontrak berjangka pada
indeks Hong Kong naik, sementara kontrak berjangka Australia naik kurang
dari 0,1%. Standard & Poor 500 (SPX) berjangka turun 0,1% setelah
indeks yang mengalami kemerosotan 2 hari di New York itu naik 0,3%.
Minyak mentah West Texas Intermediate turun 0,4% menjadi US$109,70 per
barel. Rupee naik hari pertama minggu ini.
MSCI Asia Pacific Index
telah terpangkas hampir 2% dalam minggu ini akibat ancaman tindakan
militer terhadap Suriah yang memperburuk kerugian di pasar berkembang.
Data
pemerintah hari ini kemungkinan menunjukkan ekonomi AS bertumbuh lebih
dari perkiraan sebelumnya pada kuartal terakhir, yang memicu spekulasi
Federal Reserve akan mulai mengurangi stimulus bulan depan.
India memperkenalkan jendela swap
mata uang untuk perusahaan minyak negara kemarin karena rupee anjlok,
sementara itu pembuat kebijakan Indonesia mengadakan pertemuan ekstra
hari ini di tengah pelemahan rupiah dan pertumbuhan ekonomi paling
lambat sejak 2010.
"Risk aversion dan permintaan safe haven
cenderung menguntungkan perdagangan di New York," Mike Jones, ahli
strategi mata uang di Wellington di Bank of New Zealand Ltd, menulis
dalam e-mail ke klien. "Aksi harga yang elastis tampaknya akan terus
berlanjut karena investor tetap gelisah atas Suriah dan pasar negara
berkembang.
28 Agustus 2013
Indeks Saham Asia Naik, Minyak Turun
8:27:00 PM
No comments
Source : Bloomberg
Editor : Fatkhul Maskur
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar