Equityworld Futures : Bursa saham Asia dibuka bervariasi (mixed) sebagai respons dari penurunan harga komoditas minyak pada perdagangan Rabu, 26 November 2014.
Seperti diberitakan CNBC, indeks Nikkei di Jepang turun 45,50 poin atau 0,26 persen ke 17.362,12, indeks Hang Seng di Hong Kong melemah 49,23 poin atau 0,21 persen ke posisi 23.843,91, dan indeks Shanghai di Tiongkok naik 34,72 poin atau 1,37 persen menjadi 2.567,60.
Seperti diberitakan CNBC, indeks Nikkei di Jepang turun 45,50 poin atau 0,26 persen ke 17.362,12, indeks Hang Seng di Hong Kong melemah 49,23 poin atau 0,21 persen ke posisi 23.843,91, dan indeks Shanghai di Tiongkok naik 34,72 poin atau 1,37 persen menjadi 2.567,60.
Sementara itu, indeks
ASX200 di Australia naik 46,62 poin atau 0,87 persen ke level 5.381,60
dan indeks Kospi di Korea Selatan turun 5,40 poin atau 0,31 persen ke
posisi 1.974,05.
Adapun harga minyak Brent berakhir turun sebesar 2 persen menjadi US$78 per barel dini hari tadi.
Adapun harga minyak Brent berakhir turun sebesar 2 persen menjadi US$78 per barel dini hari tadi.
Ini, merupakan level
terendah empat tahun belakangan menjelang pertemuan negara-negara
pengekspor minyak (OPEC) yang rencananya berlangsung Kamis besok di
Wina.
Sementara itu, sentimen lainnya yang cukup membebani bursa Asia adalah pergerakan bursa saham AS (Wall Street) yang juga berakhir dengan mixed.
Sementara itu, sentimen lainnya yang cukup membebani bursa Asia adalah pergerakan bursa saham AS (Wall Street) yang juga berakhir dengan mixed.
Kondisi tersebut didorong
oleh adanya pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang lebih tinggi
dari ekspektasi pasar ke level 3,9 persen pada kuartal ketiga 2014.
Dari bursa saham Jepang, pelemahan indeks Nikkei terjadi seiring dengan berlanjutnya aksi ambil untung (profit taking) di saat meredanya penurunan mata uang yen, yang mencapai 117,75 per dolar AS di awal sesi pagi hari ini.
Sebelumnya, yen sempat menyentuh rekor terlemah dalam tujuh tahun terakhir dengan level 118,96 per dolar AS pada pekan lalu.
Selain itu, indeks Kospi di Korea Selatan terlihat kesulitan untuk mempertahankan momentum penguatan setelah melemahnya indeks sentimen konsumen yang menegaskan adanya ancaman perlambatan ekonomi di Negeri Ginseng tersebut.
Indeks sentimen konsumen Korea Selatan turun dari level 105 menjadi 103 untuk November.
Dari bursa saham Jepang, pelemahan indeks Nikkei terjadi seiring dengan berlanjutnya aksi ambil untung (profit taking) di saat meredanya penurunan mata uang yen, yang mencapai 117,75 per dolar AS di awal sesi pagi hari ini.
Sebelumnya, yen sempat menyentuh rekor terlemah dalam tujuh tahun terakhir dengan level 118,96 per dolar AS pada pekan lalu.
Selain itu, indeks Kospi di Korea Selatan terlihat kesulitan untuk mempertahankan momentum penguatan setelah melemahnya indeks sentimen konsumen yang menegaskan adanya ancaman perlambatan ekonomi di Negeri Ginseng tersebut.
Indeks sentimen konsumen Korea Selatan turun dari level 105 menjadi 103 untuk November.
©
VIVA.co.id
0 comments:
Posting Komentar