Jakarta, dr. Lisa Hasibuan, SpBP (K) memang bukan
tukang sulap, tapi dengan keahliannya sebagai dokter spesialis bedah
plastik, ia bisa mengubah wajah yang 'amburadul' menjadi lebih cantik
dan lebih ganteng.
Menjadi seorang dokter bedah plastik tidak
pernah ada di bayangan dr. Lisa Hasibuan, SpBP (K). Bagaimana tidak,
Lisa kecil adalah si tukang pingsan. Jangankan 'mengobrak-abrik' wajah
dan tubuh pasien, melihat darah saja ia bisa langsung pingsan.
Ketertarikannya
pada bidang bedah plastik bermula dari sebuah salon yang cukup ternama
di Jakarta. Di saat bingung memilih bidang spesialisasi, antara dokter
mata dan kandungan, seorang karyawan salon menyarankannya untuk
mengambil bidang bedah plastik.
"Suatu hari, kira-kira 3 bulan
sebelum saya masukkan berkas (pilihan bidang spesialisasi) ke Depkes,
saya pergi temani kakak saya ke hair dresser (salon) yang cukup punya
nama di Jakarta. Ceritalah dia, kakak saya bilang, 'Nih adik saya mau
ambil spesialis bingung apa'. 'Udah jadi dokter bedah plastik aja', kata
si hair dresser-nya. Kenapa? 'Saya punya teman dokter ahli bedah
plastik dari Brasil, nih lihat nih saya operasi hasilnya bagus'," kenang
dr. Lisa Hasibuan, SpBP (K), saat berbincang dengan detikHealth, seperti ditulis pada Senin (10/6/2013).
Saat
itulah, ia mulai berpikir untuk memilih bidang bedah plastik.
Sebenarnya, di masa itu bedah plastik tidak terlalu digemari. Terlebih,
ia hanya mendapatkan sedikit materi tentang bidang ilmu tersebut saat
masih pendidikan dokter.
Tapi kegemarannya berimajinasi dan seni
menggambar, menjadi modal awal untuk lebih menekuni bidang bedah
plastik. Ia akhirnya memasukkan berkas dengan pilihan tersebut di
menit-menit terakhir.
Setelah terjun lebih dalam, dr Lisa merasa
sedikit terkejut dengan ilmu yang ditekuninya. Karena tidak terlalu
mengerti dengan bidang tersebut, awalnya ia berpikir bahwa bedah plastik
hanya berurusan dengan yang bersih-bersih dan cantik-cantik.
"Ternyata
begitu masuk, kita berhadapan dengan luka yang paling bau, pasien luka
bakar yang lukanya paling jelek, paling sulit, paling kotor, dan itu
sesuatu yang berbeda," ujar dokter kelahiran Jakarta, 9 April 1967
silam.
Tapi justru itulah yang membuat dr Lisa tertantang. Ia
menemukan banyak aspek yang bisa ditangani dan tentunya bisa menolong
lebih banyak orang.
"Bukan hanya menolong yang cantik-cantik,
tapi ada pasien bibir sumbing, kecelakaan, luka bakar. Kepuasannya nggak
bisa dinilai dengan uang," imbuh dr Lisa.
Ilmu bedah plastik
memang tidak hanya berurusan dengan estetika yang membuat orang menjadi
lebih cantik, tetapi juga ada operasi rekonstruksi yang berurusan dengan
trauma, luka bakar, patah tulang, kecelakaan, cacat bawaan dan lainnya.
Secara
pribadi, dr Lisa mengaku merasa lebih puas ketika harus menangani kasus
rekonstruksi. Baginya, membantu membuat hidup pasien (yang mengalami
kecacatan atau luka bakar parah) menjadi lebih baik jauh lebih memuaskan
ketimbang membuat orang lebih cantik dengan memperbesarkan payudaranya
atau memancungkan hidungnya.
"Kepuasan mengerjakan itu berbeda.
Tentu senang juga kita mengerjakan operasi estetik dan orang puas. Tapi
saya lebih puas dengan hasil kerja rekonstruksi. Tapi karena jumlah kita
masih sedikit, kita mengerjakan semuanya general. Kalau di luar negeri
sudah spesifik," tutup dr Lisa.
BIODATA
Nama lengkap
dr. Lisa Hasibuan, SpBP (K)
Tempat dan tanggal lahir
Jakarta, 9 April 1967
Riwayat pendidikan
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI)
FKUI Spesialis Bedah Plastik
Showa University Tokyo
Scholarship di USA
Jabatan
Staf pengajar di FK Unpad RS Hasan Sadikin, Bandung
Organisasi
Anggota Perhimpunan Dokter Bedah Plastik, Rekontruksi dan Estetik Indonesia (PERAPI)
The International Confederation of Plastic Reconstructive and Aesthetic Surgery (IPRAS)
International Society of Aesthetic Plastic Surgery (ISAPS)
The International Society for Burn Injuries (ISBI)
ISBW
10 Juni 2013
dr Lisa Hasibuan : Ubah Wajah 'Amburadul' Jadi Cantik Jelita
1:56:00 AM
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar