26 April 2017

Equity World Surabaya: Demonstrasi di Venezuela Hingga hari ini, korba | home

 

PT Equityworld Futures
- Dua warga Venezuela kembali tewas oleh tembakan dalam demonstrasi
yang terus tak berujung kekacauan. Insiden itu menambah jumlah korban
tewas 26 orang dalam aksi protes yang berlangsung selama satu bulan.
Demonstrasi itu juga terluka 437 orang.


Warga
Venezuela terus protes untuk menggulingkan Presiden Nicolas Maduro,
yang dituduh menyebabkan krisis ekonomi, sosial dan politik di negara
ini.


Kantor
Jaksa penuntut Umum mengatakan Orlando Madinah, 23, ditembak di jalan
di Kecamatan Lara, sementara Luis Marquez, 52 tahun, tewas di kota
Andean, Merida. Keduanya meninggal setelah berpartisipasi dalam pawai
anti-Maduro.

Baca juga:
PT Equityworld Futures : Spot Emas Diperkirakan Akan Jatuh ke $1.249 per Ons

Dalam
tiga minggu terakhir setelah kelompok oposisi Venezuela menggelar
protes di jalanan, 15 orang tewas akibat bentrokan dengan pasukan
keamanan, sementara 11 orang lainnya, tewas dalam aksi penjarahan di
malam hari.



Di sisi lain, aktivis politik dan media Venezuela dilaporkan jumlah korban yang tinggi, namun hal ini belum dikonfirmasi.

Partai
Sosialis yang berkuasa menuduh drum mencoba untuk melakukan kudeta
dengan bantuan dari Amerika Serikat, sementara pihak oposisi mengatakan
bahwa Maduro adalah seorang diktator yang melakukan represi pada
demonstrasi damai.


Aksi
protes yang berlangsung hampir setiap hari, baik oleh lawan dan
pendukung Maduro, ada banyak dari korban tewas di kedua belah pihak,
termasuk salah satu sersan dari Garda Nasional.


"Semua
kematian yang menyakitkan, baik itu dari pihak pemerintah atau
oposisi," kata Ketua Jaksa agung Luisa Ortega, menambahkan empat korban
tewas di antaranya adalah remaja.


Sementara
itu, tujuan warga untuk melakukan demonstrasi menuntut pemilu,
pembebasan aktivis dari penjara, juga otonomi bagi badan legislatif yag
dipimpin oposisi. Tapi, protes itu juga disebabkan oleh krisis ekonomi,
juga kelangkaan makanan dan obat-obatan.


PT Equityworld Futures : Aksi protes adalah yang terburuk sejak tahun 2014, dimana 43 orang tewas dalam kerusuhan itu juga menuntut Maduro mundur.

Dalam aksi ini, lebih dari 1500 orang ditangkap, dan 800 dari mereka yang masih di penjara sampai sekarang.

Hari
ini, sabtu (26/4) kelompok-kelompok oposisi yang direncanakan long
march di Caracas bahwa tuntutan mereka dipenuhi. Aksi sebelumnya, sering
rusak oleh pasukan keamanan bersenjata dengan gas air mata, peluru
karet dan meriam air.


Di sisi lain, warga bersenjata dengan batu dan bom Molotov.

"Warga
Venezuela akan terus berada di jalan hingga ada pengumuman pemilu,
bantuan kemanusiaan, kebebasan bagi tahanan politik dan kemerdekaan bagi
lembaga-lembaga publik, terutama Majelis Nasional," kata Ismael Garcia,
seorang legislator dari partai oposisi Keadilan Pertama, yang dikutip
Equity World Surabaya dari AFP.

0 comments:

Posting Komentar