Saat ini Jakarta tengah mengalami anomali cuaca.
Udara di Ibu Kota menjadi dingin dan berkabut. Kepala Sub Bidang
Informasi Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(BMKG), Hary Tirto Djatmiko, mengatakan udara dingin di Jakarta masih
tahap wajar.
Menurutnya suhu udara di Jakarta masih berkisar
antara 22-24 derajat celcius dan masih dikategorikan wajar. Dia
mengatakan, kondisi ini bukan kali pertama. Bahkan pada musim kemarau
pun biasanya lebih dingin.
"Itu karena sering turun hujan saja.
Kemarau pun pasti dingin, itu wajar saja. Bahkan kalau kemarau malamnya
bisa lebih dingin. Itu normal saja," kata Hary kepada VIVAnews.
Kepala BMKG Sri Woro B Harijono mengungkapkan, ada beberapa faktor yang membuat udara di Jakarta menjadi dingin.
Salah
satunya karena di antara Sumatera Selatan dan Pulau Jawa atau di daerah
Lampung, terjadi putaran yang dinamakan Eddy. Putaran ini bertekanan
rendah. Putaran Eddy atau Eddy's Storm mampu mengumpulkan masa uap air
di sekitarnya.
"Kemudian itu (masa uap air) dikumpulkan. Naik menguap ke atas secara vertikal lalu buat awan jadi hujan," kata Sri Woro.
Sri
Woro menuturkan, selain di daerah perairan Sumatera Selatan, pusat
tekanan rendah juga terjadi di perairan bagian Kalimantan. Selain udara
dingin, badai Eddy mengakibatkan beberapa perairan berbahaya untuk
dilalui oleh alat transportasi laut. "Salah satunya di daerah perairan
Selatan Jawa, itu sekarang lagi berbahaya," katanya.
22 Juli 2013
Jakarta Dingin dan Berkabut, Ini Penjelasan BMKG
10:12:00 PM
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar