JAKARTA— Nilai emas turun untuk hari ketiga setelah kekhawatiran penaikan harga pada
minggu lalu dapat mengurangi pembelian fisik, sementara investor masih
menimbang langkah Federal Reserve AS terhadap stimulus moneter.
Ariston
Tjendra, Kepala Riset PT Monex Investindo Futures mengatakan,
harga emas masih menunggu event besar pekan ini, yang akan berlangsung
pada hari Rabu dan Kamis, pasar akan fokus pada testimoni Gubernur
Federal Reserve, Ben Bernanke di hadapan Kongres AS.
“Pada bulan
sebelumnya, testimoni Bernanke berhasil memberikan volatilitas bagi
pasar keuangan. Menyebabkan harga emas tidak meneruskan penguatannya dan
bergerak dengan volatilias yang lebih kecil dari biasanya,”
ujarnya, Selasa (16/7/2013).
Menurut Ariston, data CPI Amerika
Serikat bisa menjadi penggerak harga emas. Jika inflasi
menunjukkan penaikan yang cukup signifikan, maka dapat mendorong
pelemahan
harga emas karena dolar AS yang menguat.
“Namun bila
kenaikan inflasi moderat atau biasa saja, pergerakan harga emas masih
akan tetap flat dan cenderung turun.” Lukman Leong, analis PT Platon
mengatakan, harga emas diperdagangkan di range bound dalam sepekan
terakhir setelah berhasil melewati resistance di US$1.270 per ounce.
Setelah pertemuan the Fed minggu lalu, tidak
ada data penting yang memberikan kejutan kepada pasar.
“Technical
range trading saat ini adalah di level support US$1.267, US$1.280 dan
resistance US$1.300. Sebenarnya emas memiliki kesempatan untuk naik
ketika rilis data GDP China pada Senin, tapi data tersebut tidaklah
terlalu jelek,” ujarnya pada Bisnis, Selasa (16/72013).
Menurutnya
“Bad news is a Good news for Gold”, kurang lebih keadaan yang paling
cocok untuk emas saat ini. Data ekonomi yang jelek akan memicu kebijakan
longgar dari bank sentral yang akan melemahkan mata uang.
“Berita
yang jelek juga akan memicu sentimen dan risk aversion dimana investor
akan melakukan flight to safety dengan membeli emas,” kata Lukman.
Dia
menambahkan, investor akan menanti hasil pada Rabu (17/7/2013) dan
Kamis (18/7/2013) di mana The Fed akan merilis laporan semi tahunan yang
akan memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai ekonomi
di Amerika Serikat.
Nilai emas spot turun sebanyak 0,6% menjadi
US$1.277,29 per ounce, dan diperdagangkan di US$1.281,12 pada Selasa
(16/7) pukul 14.24 di Singapura. Harga naik ke level tertinggi sejak 24
Juni menjadi US$1.298,73 pada 11 Juli, setelah Gubernur the Fed Ben S.
Bernanke menyatakan akan mempertahankan pembelian aset. (ltc)
16 Juli 2013
Spekulasi the Fed Tekan Emas
7:18:00 PM
No comments
Source : Bisnis Indonesia (17/7/2013)
Editor : Linda Teti Silitonga
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar