Jakarta - Bos BlackBerry Indonesia akhirnya buka suara soal gangguan layanan BlackBerry Messenger (BBM) yang sempat membuat kesal jutaan penggunanya di Indonesia, belum lama ini.
Pernyataan yang disampaikan oleh Maspiono Handoyo, Managing Director BlackBerry Indonesia ini sekaligus merespons statement Menkominfo Tifatul Sembiring dan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI).
Berikut kutipan lengkap dari pernyataan BlackBerry yang diterima detikINET, Rabu (17/7/2013) dalam menyikapi keluhan pelanggannya:
"Kami
sangat menghargai kepercayaan dan kesetiaan dari pengguna terhadap
BlackBerry dan juga layanan BBM yang terus berkembang di Indonesia
selama sekitar 9 tahun.
Kami berkomitmen untuk memastikan layanan dapat dinikmati dengan baik sesuai dengan harapan pengguna kami.
Dan
kami juga berkomitmen untuk bekerjasama dengan semua lokal operator
partner kami untuk memberikan komunikasi yang transparan dan cepat
dengan pengguna sehingga pengguna kami selalu mendapatkan informasi
ketika terjadi gangguan layanan BlackBerry.
Saat ini kami fokus untuk terus meningkatkan kepercayaan pengguna terhadap layanan kami."
Sanksi Denda
Terkait
masalah tumbangnya jaringan layanan BlackBerry, BRTI seperti
diberitakan sebelumnya sempat mengusulkan agar vendor asal Kanada ini
diberi sanksi denda sebagai kompensasi.
Jika layanan BlackBerry
bermasalah minimal empat jam dalam sehari, tiap pelanggan diusulkan
untuk mendapatkan kompensasi ganti rugi sebesar Rp 1.000.
Jika
diasumsikan ada 15 juta pelanggan aktif di Indonesia, maka BlackBerry
harus memberikan kompensasi Rp 15 miliar dalam bentuk refund
pulsa yang dikembalikan melalui mitra operatornya. Angka denda ini
sebenarnya masih menguntungkan BlackBerry karena masih di bawah harga services yang dikenakan ke pelanggan.
Jika
dari 15 juta pelanggan itu minimal memanfaatkan paket BlackBerry
Internet Services (BIS) harian Rp 5 ribu, misalnya, berarti gross omzet yang dihasilkan BlackBerry dan mitra operatornya bisa mencapai Rp 90 miliar per hari.
Namun
usulan formulasi denda yang disampaikan kurang mendapat respons positif
dari Menkominfo, karena menurutnya tidak ada aturan yang mengharuskan
BlackBerry untuk didenda. "Aturan apa BRTI main denda-denda saja,"
tandas Tifatul saat dikonfirmasi.
Pernyataan menteri pun disambut
baik oleh pihak BlackBerry, meskipun jaringan layanannya telah tercatat
Kominfo mengalami gangguan sebanyak empat kali dalam setahun terakhir.
16 Juli 2013
BBM Bermasalah, Apa Tanggapan Bos BlackBerry?
7:33:00 PM
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar