Nama Salahuddin Al Ayoubi cukup terkenal dalam sejarah Islam. Dia
merupakan seorang Sultan dari dinasti Ayoubiyah dan juga seorang
jenderal yang sering memenangkan peperangan.
Salahuddin juga
sangat terkenal karena keberhasilannya membebaskan Yerusalem dari
kekuasaan bangsa Eropa yang sangat beringas. Upaya pembebasan itu sangat
tidak mudah, mengingat penguasaan Yerusalem oleh bangsa Eropa sudah
terjadi begitu lama.
Peperangan ternyata merupakan satu-satunya
jalan yang bisa ditempuh kala itu untuk membebaskan Yerusalem. Berbagai
macam strategi pun dibuat untuk dapat menyelamatkan Yerusalem.
Hal
itu juga tidak luput dari perhatian Salahuddin. Menyadari yang dihadapi
bukan tentara sembarangan, Salahuddin pun harus terus berpikir membuat
berbagai strategi.
Namun, meskipun yakin kekuatan yang dia bawa
jauh melebihi kekuatan lawan, Salahuddin tetap mengutamakan jalur
diplomasi. Hal ini untuk menghindari terjadinya pertumpahan darah di
kota suci Yerusalem.
Salahuddin mengepung Yerusalem pada tanggal
26 September 1187. Waktu itu, Yerusalem dikuasai oleh pasukan Kristen
yang dipimpin Balian dari Obelin.
Balian merupakan seorang yang
menonjol dalam penyusunan taktik dan strategi perang. Melihat hal ini,
Salahuddin tidak mau bertindak sembarangan.
Salahuddin lalu
mencoba menyerang Balian dan kekuatannya dengan mencoba meruntuhkan
benteng Yerusalem. Dia menggunakan meriam batu yang dilontarkan dengan
alat berprinsip ketapel. Selain itu, dia membangun menara yang berfungsi
sebagai jembatan bagi pasukan untuk masuk ke benteng dari atas.
Serangan
itu mendapat perlawanan dari Balian. Dia bersama pasukannya melakukan
upaya penghadangan secara gigih. Peperangan pun berlangsung sengit.
Melihat
kekuatan pasukan Muslim yang begitu besar, Balian kemudian berpikir
untuk mengadakan perundingan. Dia tidak ingin penduduk Yerusalem menjadi
korban dalam peperangan itu.
Akhirnya, Balian memutuskan untuk
mengadakan genjatan senjata dan meminta Salahuddin tidak memasuki
Yerusalem terlebih dulu sebelum seluruh penduduk dapat diungsikan.
Salahuddin menerima kesepakatan itu dan menunda memasuki Yerusalem,
menunggu hingga tanggal 2 Oktober 1187, bertepatan dengan tanggal 27
Rajab 583 Hijriah, tanggal Rasulullah melaksanakan Isra Miraj.
Yerusalem
berhasil dikuasai Salahuddin. Para warga Kristen harus diungsikan
meninggalkan Yerusalem. Di sini, Salahuddin menunjukkan kebesarannya,
dengan memberikan jaminan keamanan dan pengawalan kepada warga Kristen
selama dalam perjalanan meninggalkan Yerusalem.
16 Juli 2013
Strategi meriam batu ala ketapel Jenderal Salahuddin Al Ayoubi
1:28:00 AM
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar