22 September 2013

3 Tempat Wisata Budaya di Banten


Rumah warga suku Baduy
Berminat wisata budaya ke Banten? Pasti yang terbayang pertama adalah suku Baduy. ya..wajar sekali karena memang suku baduy-lah lebih banyak dikenal.

Sebenarnya ada 3 desa atas yang bisa menjadi tempat wisata di Banten. Nah berikut ini tempat wisata budaya di Banten.
Suku Baduy
Suku Baduy salah satu suku asli Banten. Jumlahnya pendududuk suku baduy sekitar 5.000 – 8.000 orang. Lokasi Suku Baduy tepatnya berda di kaki pegunungan Kendeng di desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak-Rangkasbitung, Banten, berjarak sekitar 40 km dari kota Rangkasbitung.
Wilayah suku baduy sendiri terbagi kedalam 2 daerah yaitu suku baduy dalam dan baduy luar. Suku baduy dalam merupakan suku baduy yang benar-benar masih menjaga pikukuhnya sedangkan suku baduy luar merupakan suku baduy yang sudah berbaur dengan masyarakat sekitarnya.
Info lengkap soal suku baduy, silahkan di cek
Kasepuhan Adat Cisungsang
Desa Adat Cisungsang terletak di tepat di kaki Gunung Halimun. Nama ‘Cisungsang’ berasal dari salah satu sungai yang hulunya di Talaga Sangga Buana.
Desa Adat Cisungsang dipimpin seorang Kepala Adat. Penujukan kepala adat  lewat proses wangsit dari leluhur. Mayoritas penduduknya berbicara Bahasa Sunda, berprofesi sebagai petani dan pedagang. Mereka masih mempertahankan nilai-nilai tradisi dan budaya yang hampir sama dengan Desa Adat Baduy.
Pemandangan alam di Desa Adat Cisungsang luar biasa indahnya. Karena terletak di kaki Gunung Halimun, pesawahan dan perbukitan membentang di sekeliling.
Kasepuhan Adat Citorek.
Desa adat Citorek terletak di Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak. Tradisi dan budaya di Citorek tak kalah kental dengan dua desa adat sebelumnya, namun ada beberapa perbedaan mendasar.
Meski sebagian dari mereka berprofesi sebagai petani, banyak yang memiliki rumah mewah lengkap dengan perabotan modern. Bahkan ada dari mereka yang punya kendaraan seperti mobil dan motor.
Meski begitu, tradisi tetap dipegang teguh. Para pria dewasa di Desa Citorek biasa mengenakan ikat kepala dari kain batik. Artinya, mereka terikat satu sama lain oleh norma adat setempat.
Beberapa tradisi dan kepercayaan juga masih dipegang teguh. Misalnya, para petani hanya boleh memanen pagi sekali dalam setahun. Pasca panen, sawah dialihfungsikan menjadi kolam ikan. Warga setempat percaya kalau ada yang bertani lebih dari 1 kali dalam setahun, padinya tak akan tumbuh dengan sempurna.
Itulah dua desa adat di Banten selain Baduy yang bisa Anda kunjungi. Kalau mau kunjungi semuanya, langsung saja datangi Kabupaten Lebak. Baduy, Cisungsang, dan Citorek yang ada di kabupaten yang sama.

0 comments:

Posting Komentar