30 November 2014

OPEC Tak Pangkas Produksi Minyak, Reaksi di Wall Street Variatif

Suasana di Bursa Efek New York, Amerika Serikat.
Equityworld Futures : Indeks saham utama Amerika Serikat ditutup bervariasi, pada akhir perdagangan Jumat akhir pekan lalu waktu New York.

Hal itu dipicu, seperti dikutip dari laman CNBC, Senin 1 Desember 2014, karena penurunan harga minyak menyusul pengumuman OPEC bahwa tidak akan memotong output produksi minyak.

Jumat akhir pekan lalu adalah perdagangan terakhir di bulan November. Sepanjang bulan itu, indeks Dow Jones Industrial Average dan S & P 500 memegang minggu ke-enam membukukan keuntungan, atau yang terpanjang dalam setahun.

Saham sektor energi terjun bebas 6 persen, atau penurunan yang terbesar sejak 8 Agustus 2011. Saham sektor energi juga memiliki minggu terburuk dalam tiga tahun dengan penurunan mingguan lebih dari 9 persen.

"Saya pikir hal ini karena beberapa investor ketakutan dan ada beberapa yang mengambil aksi ambil untung," ujar Marc Chaikin, pendiri Chaikin Analytic.

Dia memperkirakan, hingga akhir tahun ini, indeks S & P 500 berada di level 2.150.

Pada Kamis akhir pekan lalu, 12 anggota kartel minyak OPEC mengumumkan target produksi hingga 30 juta barel per hari, sehingg memicu penurunan tajam harga minyak.

Pada Jumat akhir pekan lalu, harga minyak menyentuh posisi terendah dalam empat setengah tahun terakhir dan diperdagangkan di bawah level US$70 per barel.

Peter Boocvar, Kepala Analis The Lindsey Group, terkejut dengan keputusan OPEC yang tidak memangkas produksi minyak dan dikaitkan pindah ke geopolitik.

Menurutnya, penurunan tajam harga minyak kemungkinan bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi AS, layaknya saham yang berhubungan erat dengan harga minyak dalam 10 tahun terakhir.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik tipis 0,49 poin ke level 17.828,24, yang dipimpin oleh saham Wal-Mart.

Sementara itu, indeks S&P 500 kehilangan 5,25 poin (0,25 persen) ke level 2.067,58, dengan saham sektor energi yang paling terpukul dari 10 sektor penyokong indeks.

Adapun, indeks Nasdaq menguat 4,31 poin (0,09 persen) ke level 4.791,63. Secara mingguan, indeks Nasdaq menguat 1,7 persen sepanjang pekan lalu, atau penguatas beruntun dalam enam pekan sejak Februari 2013.

Imbal hasil (yield) treasury 10 tahun yang digunakan untuk menentukan suku bunga KPR dan kredit konsumsi turun 2,19 persen. Mata uang dolar AS menguat terhadap mitra dagang utamanya.

The CBOE Volatilitas Index (VIX), yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari kecemasan di pasar, diperdagangkan mendekati 13. (ren)


© VIVA.co.id

0 comments:

Posting Komentar