BANYAK orang yang menghindari rumah dengan posisi
"tusuk sate". Feng shui atau hanya struktur posisi menjadi alasannya.
Namun, sebenarnya rumah dengan posisi ini juga memiliki berbagai
kelebihan.
Banyak pengembang perumahan merasa kesulitan untuk menjual rumah di posisi tanah yang seperti ini. Namun, jangan khawatir, bagi Anda yang memiliki rumah dengan posisi "tusuk sate", banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk membuat posisi ini menjadi lebih baik. Dilihat dari posisi tanah, rumah yang berada di lahan "tusuk sate", biasanya berada tepat di depan jalan yang tegak lurus.
Salah satu risiko rumah dengan posisi ini adalah kendaraan yang melaju di depannya bisa menerobos langsung, sehingga membahayakan penghuninya. Selain itu, angin bisa leluasa masuk ke dalam rumah tanpa halangan dan membawa debu. Belum lagi sorot mobil pada malam hari yang sinarnya bisa menyorot langsung ke dalam rumah.
"Rumah 'tusuk sate' kalau dilihat secara feng shui memang ada unsur negatifnya. Namun, di dunia arsitektur, sebenarnya rumah 'tusuk sate' mempunyai kelebihan yang bisa dimanfaatkan untuk kenyamanan penghuninya. Misalkan angin yang besar bisa memberikan keuntungan untuk sirkulasi yang alami di dalam rumah," tutur arsitek Rizky Artando.
Supaya "rumah tusuk sate" terlihat lebih nyaman, ada baiknya Anda membuat taman di depan dengan layout ruang yang cukup memadai sehingga bisa dimanfaatkan secara maksimal.
"Traffic kendaraan di rumah ‘tusuk sate’ cenderung lebih sedikit, ini menjadikan rumah 'tusuk sate' tidak sebising rumah di area lainnya. Selain itu, rumah 'tusuk sate' juga bisa terlihat dari segala arah, jadi menguntungkan bila membuka kegiatan usaha," kata Rizky.
Lahan "tusuk sate" bisa Anda siasati dengan desain bangunan yang baik. Di antaranya menempatkan area servis di bagian lahan yang menghadap jalan. Misalnya membuat carport, area servis, gudang, dan lain-lainnya. Pintu masuk utama juga bisa Anda geser sehingga rumah terhindar dari debu langsung dan pintu utama pun tidak langsung menghadap ke jalan. "Bagian pintu utama juga bisa dibuat menyamping antara sebelah kanan atau kiri. Jadi, menyampingkan posisi jalan," saran Rizky.
Di area depan, Anda juga bisa membuat taman yang asri dan rindang. Fungsi taman bisa dijadikan filter debu dan pelindung rumah dari bahaya mobil yang menerobos. Di area pagar pun bisa dibuat sedikit tinggi, misalkan Anda bisa menanam pohon atau tanaman yang lebih rapat sehingga membentuk pagar hidup. "Rumah 'tusuk sate' juga bisa menarik perhatian jika penataannya benar. Selain itu banyak memberikan keuntungan, biasanya luas tanah di rumah 'tusuk sate' memiliki luas yang sedikit lebih besar bila dibandingkan dengan rumah dengan posisi biasa," ucap Rizky.
Sementara, bila dilihat dengan kacamata feng shui, untuk mengakali rumah di lahan "tusuk sate", juga bisa menggunakan prinsip-prinsip feng shui. Prinsip dasarnya membuat desain rumah menjadi lebih nyaman dengan potensi kekurangan dan kelebihan lahan "tusuk sate". "Aliran angin yang cukup kencang diharapkan masuk ke dalam rumah secara perlahan. Tujuannya agar chi yang dibawa tidak rusak," kata Mauro Rahardjo, pendiri Feng Shui School Indonesia.
Anda bisa membuat konsep desain bangunan dengan tatanan massa dan ruang yang dapat memperlambat chi. Jadi, tidak langsung menuju pintu utama, agak sedikit dibelokkan. Tanah di rumah "tusuk sate" juga bisa ditinggikan sedikit, yaitu sekitar 1 sampai 1,5 meter.
"Orientasi masuk ke dalam rumah bisa dialihkan ke samping. Misalkan, jika lahan menghadap ke utara, sebaiknya pintu masuk utama dihadapkan ke arah barat atau timur. Bagian samping lahan juga harus dikosongkan agar pintu yang berorientasi ke samping ini memiliki jarak ruang kosong yang mencukupi," kata Mauro.
Sumber : Okezone.com
Banyak pengembang perumahan merasa kesulitan untuk menjual rumah di posisi tanah yang seperti ini. Namun, jangan khawatir, bagi Anda yang memiliki rumah dengan posisi "tusuk sate", banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk membuat posisi ini menjadi lebih baik. Dilihat dari posisi tanah, rumah yang berada di lahan "tusuk sate", biasanya berada tepat di depan jalan yang tegak lurus.
Salah satu risiko rumah dengan posisi ini adalah kendaraan yang melaju di depannya bisa menerobos langsung, sehingga membahayakan penghuninya. Selain itu, angin bisa leluasa masuk ke dalam rumah tanpa halangan dan membawa debu. Belum lagi sorot mobil pada malam hari yang sinarnya bisa menyorot langsung ke dalam rumah.
"Rumah 'tusuk sate' kalau dilihat secara feng shui memang ada unsur negatifnya. Namun, di dunia arsitektur, sebenarnya rumah 'tusuk sate' mempunyai kelebihan yang bisa dimanfaatkan untuk kenyamanan penghuninya. Misalkan angin yang besar bisa memberikan keuntungan untuk sirkulasi yang alami di dalam rumah," tutur arsitek Rizky Artando.
Supaya "rumah tusuk sate" terlihat lebih nyaman, ada baiknya Anda membuat taman di depan dengan layout ruang yang cukup memadai sehingga bisa dimanfaatkan secara maksimal.
"Traffic kendaraan di rumah ‘tusuk sate’ cenderung lebih sedikit, ini menjadikan rumah 'tusuk sate' tidak sebising rumah di area lainnya. Selain itu, rumah 'tusuk sate' juga bisa terlihat dari segala arah, jadi menguntungkan bila membuka kegiatan usaha," kata Rizky.
Lahan "tusuk sate" bisa Anda siasati dengan desain bangunan yang baik. Di antaranya menempatkan area servis di bagian lahan yang menghadap jalan. Misalnya membuat carport, area servis, gudang, dan lain-lainnya. Pintu masuk utama juga bisa Anda geser sehingga rumah terhindar dari debu langsung dan pintu utama pun tidak langsung menghadap ke jalan. "Bagian pintu utama juga bisa dibuat menyamping antara sebelah kanan atau kiri. Jadi, menyampingkan posisi jalan," saran Rizky.
Di area depan, Anda juga bisa membuat taman yang asri dan rindang. Fungsi taman bisa dijadikan filter debu dan pelindung rumah dari bahaya mobil yang menerobos. Di area pagar pun bisa dibuat sedikit tinggi, misalkan Anda bisa menanam pohon atau tanaman yang lebih rapat sehingga membentuk pagar hidup. "Rumah 'tusuk sate' juga bisa menarik perhatian jika penataannya benar. Selain itu banyak memberikan keuntungan, biasanya luas tanah di rumah 'tusuk sate' memiliki luas yang sedikit lebih besar bila dibandingkan dengan rumah dengan posisi biasa," ucap Rizky.
Sementara, bila dilihat dengan kacamata feng shui, untuk mengakali rumah di lahan "tusuk sate", juga bisa menggunakan prinsip-prinsip feng shui. Prinsip dasarnya membuat desain rumah menjadi lebih nyaman dengan potensi kekurangan dan kelebihan lahan "tusuk sate". "Aliran angin yang cukup kencang diharapkan masuk ke dalam rumah secara perlahan. Tujuannya agar chi yang dibawa tidak rusak," kata Mauro Rahardjo, pendiri Feng Shui School Indonesia.
Anda bisa membuat konsep desain bangunan dengan tatanan massa dan ruang yang dapat memperlambat chi. Jadi, tidak langsung menuju pintu utama, agak sedikit dibelokkan. Tanah di rumah "tusuk sate" juga bisa ditinggikan sedikit, yaitu sekitar 1 sampai 1,5 meter.
"Orientasi masuk ke dalam rumah bisa dialihkan ke samping. Misalkan, jika lahan menghadap ke utara, sebaiknya pintu masuk utama dihadapkan ke arah barat atau timur. Bagian samping lahan juga harus dikosongkan agar pintu yang berorientasi ke samping ini memiliki jarak ruang kosong yang mencukupi," kata Mauro.
Sumber : Okezone.com
0 comments:
Posting Komentar