07 Juni 2013

Duh! Foto-foto Pemerkosaannya Menyebar Luas, Gadis Kanada Gantung Diri

Rehtaeh Parsons (The Telegraph)
Ottawa - Mengenaskan! Seorang remaja putri di Kanada nekat gantung diri setelah foto dirinya yang diperkosa beramai-ramai menyebar luas. Gadis berusia 17 tahun ini menderita depresi dan menjadi korban bullying selama 2 tahun terakhir.

Rehtaeh Parsons ditemukan tak bernyawa oleh ibunya, di kamar mandi kediaman mereka di Nova Scotia, Kanada. Menurut keluarganya, aksi nekat Rehtaeh ini dipicu insiden menyebarnya foto dirinya saat diperkosa 4 remaja laki-laki.

Foto-foto tak senonoh tersebut menyebar luas di kalangan sekolahnya di Dartmouth. Bahkan, dalam foto tersebut telihat salah satu pelaku berpose sambil tersenyum dan mengangkat jempolnya.

Berbicara kepada media setempat, CTV News, ibu Rehtaeh, Leah Parsons menceritakan bahwa insiden pemerkosaan putrinya terjadi pada November 2011 lalu. Saat itu Rehtaeh masih berusia 15 tahun. Ketika itu, Rehtaeh sedang berada di rumah temannya dan kemudian mabuk berat usai minum vodka bersama teman-temannya.

"Mereka mulai minum-minum vodka. Rehtaeh tidak ingat kejadiannya, tapi dia ingat ada seorang pria membawanya ke lantai atas dan sejumlah pria bergiliran berada di atas tubuhnya," cerita Leah, seperti dilansir The Telegraph, Kamis (11/4/2013).

Saat itulah, menurut Leah, para pelaku mengambil foto Rehtaeh. Terdapat juga foto Rehtaeh saat sedang muntah di jendela.

Pasca insiden tersebut, Rehtaeh menderita trauma parah. Ditambah lagi dia terus-menerus mengalami bullying atas pemerkosaan itu. Menurut Leah, putrinya sering disebut 'pelacur' oleh teman-teman sekolahnya. Selain itu dia juga sering menerima SMS yang isinya mengajak berhubungan seks.

Meski berpindah-pindah sekolah, trauma yang dialami Rehtaeh tidak juga sembuh. Malahan, dia mengalami depresi dan pernah menghabiskan waktu selama 6 minggu di rumah sakit karena sering berniat bunuh diri.

Hingga akhirnya, Rehtaeh nekat gantung diri pada Kamis (4/4) waktu setempat. Dalam halaman Facebook yang khusus didedikasikan untuk Rehtaeh, sang ibu menumpahkan perasaannya termasuk kekecewaannya terhadap para pelaku.

"Rehtaeh pergi hari ini karena empat laki-laki yang mengira memperkosa anak 15 tahun itu wajar dan mendistribusikan foto untuk merusak semangat hidup dan reputasinya, merupakan perbuatan menyenangkan," ucapnya.

"Kedua, semua bullying dan pesan-pesan singkat serta pelecehan yang ditujukan kepadanya juga menjadi penyebabnya. Terakhir, sistem peradilan yang mengecewakannya. Orang-orang itulah yang telah mengambil nyawa anak gadis cantik saya," kata Leah.

Polisi belum melakukan satupun penangkapan atau mendakwa seorangpun terkait kasus pemerkosaan ini, karena kurangnya bukti. Namun Menteri Kehakiman Kanada Ross Landry berniat menemui Leah untuk membahas kasus putrinya ini.

0 comments:

Posting Komentar