JAKARTA: Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun
untuk pertama kali dalam 5 hari setelah dolar AS menguat ke level
tertinggi dalam 3 pekan terhadap sejumlah mata uang utama.
Sementara itu selisih harga minyak WTI terhadap Brent terus mengecil sejak dua tahun terakhir.
Kontrak
perdagangan berjangka anjlok setelah dolar AS menguat dan data
kepercayaan konsumen membaik dari perkiraan selama Juni menyusul
pernyataan bank sentral AS soal stimulus moneter. Indeks acuan AS
tersebut naik untuk ketiga kali dalam empat pekan sekaligus bulan
pertama sejak Maret. Selama triwulan tersebut, indeks itu turun 0,7%.
“Persoalannya
adalah dolar AS,” ujar Bill Baruch, seorang ahli strategi pasar dari
perusahaan perdagangan komoditas Iitrader.com di Chicago sebagaimana
dikutip Bloomberg hari ini, Senin (1/7/2013). Menurutnya, penguatan
dolar AS mempengaruhi pasar. Jika dolar AS melemah maka minyak mentah
bisa mencapai US$100 per barel, katanya.
WTI untuk pengiriman
Agustus turun 49 sen atau 0,5% menjadi US$96,56 per barel di bursa New
York Mercantile Exchange setelah menguat di posisi US$97,82. Volume
kontrak yang ditransaksikan sebesar 2,2% lebih rendah dari rata-rata 100
hari pada pukul 02:41 sore atau 03:41 WIB hari ini. Kontrak-kontrak
naik 3,1% pekan ini dan naik 5% selama Juni.
Sementara itu minyak
mentah Brent untuk pembayaran Agustus turun 66 sen atau 0,6% menjadi
US$102,16 per barel di bursa ICE Futures Europe. Volume tersebut
tercatat 10% di bawah rata-rata 10 hari.
30 Juni 2013
Harga Minyak: WTI Turun, Dolar AS Menguat
7:46:00 PM
No comments
Source : Bloomberg
Editor : Bambang Supriyanto
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar