Indeks saham kawasan Asia bergerak mendatar pada perdagangan awal
Rabu 31 Juli 2013, karena momentum pasar terhenti menanti hasil
pertemuan Federal Reserve dan rilis data pertumbuhan domestik bruto
Amerika Serikat.
Sedangkan mata uang dolar, seperti dikutip dari laman Reuters, bergerak stabil terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, setelah menguat 0,2 persen pada Selasa.
"Pemain saham global tampaknya berada dalam posisi menunggu hasil
pertemuan Fed, terutama mengenai waktu pelonggaran kuantitatif," kata
Mitsushige Akino, menejer kepala investasi pada Ichiyoshi Asset
Management di Tokyo.
Indeks patokan Asia Pasifik, MSCI di luar bursa Jepang merosot 0,1
persen. Sedangkan bursa saham Tokyo, Nikkei 225 berhasil berbalik
menguat 1,5 persen dari sesi sebelumnya yang turun 1,4 persen.
Mata uang negara itu, yen melemah terhadap dolar AS sebesar 0,1
persen di posisi 97,86. Sedangkan euro terhadap dolar AS, bergerak
stabil di US$1,32670, setelah mencapai level tertinggi enam minggu
terakhir US$1,33025 pada transaksi kemarin.
Di pasar komoditas, harga tembaga bergerak mantap mendekati posisi
terendah tiga pekan terakhir di US$6.730 per ton setelah turun 2,1 pada
perdagangan Selasa di tengah kekhawatiran menurunya permintaan konsumen
utama, China.
Sedangkan harga minyak mentah Brent merosot 0,1 persen dan berada
di bawah level US$106,80 per barel, memperpanjang penurunan kemarin yang
sebesar 0,6 persen.
Sementara itu, pasar saham domestik kembali bergairah, indeks harga
saham gabungan di Bursa Efek Indonesia melanjutkan penguatan karena
dibuka pagi ini naik 17,15 poin atau 0,37 persen ke level 4.625,64.
0 comments:
Posting Komentar