BURSA SAHAM AS: Terpuruk. Indeks Standard & Poor 500 terpuruk ke
posisi terendah dalam sembilan pekan ini. Ditenggarai oleh kekhawatiran
adanya krisis uang tunai setelah ekuitas China memasuki pasar uang. Ini
diperkirakan akan merusak perekonomian negara terbesar kedua di dunia.
Apalagi, AS akan memulai pembatasan stimulus.
Di bursa AS, Bank of
America Corp dan Citigroup Inc, misalnya, turun lebih dari 2,8%.
Barrick Gold Corp, pemimpin produsen emas lebih rendah lagi akibat
logam mulia diperdagangkan di dekat level terendah dalam dua setengah.
Deere
& Co kehilangan 3,2% di bursa AS itu karena JPMorgan Chase &
Co merekomendasikan untuk menjual saham. Vanguard Health Systems Inc
melonjak 67% setelah setuju untuk dibeli oleh Tenet Healthcare Corp
dengan harga sekitar $ 1,8 miliar.
S & P 500 (SPX) turun 1,7%
menjadi 1,565.07 pada 10:01 waktu New York. Ini level terendah sejak
ditutup pada 22 April. Indeks Dow Jones Industrial Average, juga
tergelincir 239,03 poin atau 1,6%, ke 14,560.37. Saham yang
diperdagangan di S & P 500 mencapai 33% di atas rata-rata satu
bulan.
S & P 500 (SPX) sudah merosot 2,1% pekan lalu,
terbesar sejak 19 April setelah Federal Reserve mengatakan akan mulai
pengupas langkah-langkah stimulus paling cepat September, jika ekonomi
membaik sejalan dengan perkiraan.
"Investor telah terguncang oleh
konsep naiknya suku bunga dan pengurangan stimulus dari Federal Reserve.
Ditambah ketidakpastian mengenai seberapa efektif kekuatan sistem
bank sentral China," Ethan Anderson, manajer portofolio senior untuk
Rehmann Financial di Grand Rapids , Michigan. Perusahaannya mengelola
(asset) US$ 1,5 miliar. "Kami menemukan diri di lingkungan yang
berjudul dependent, yang sulit bagi investor untuk berfungsi."
CSI 300 Index (SHSZ300) perusahaan terbesar China jatuh 6,3 %, terbesar
sejak Agustus 2009 dan mengambil penurunan dari puncaknya tahun ini
menjadi lebih dari 20%. Bank sentral China mengatakan ada jumlah
likuiditas yang wajar dalam sistem keuangan dan mendesak bank untuk
mengendalikan risiko dari ekspansi kredit, menandakan tidak ada bantuan
dari pemerasan uang tunai.
Harga pasar uang acuan China pekan
lalu naik ke rekor sebagai bank sentral yang menahan diri dari
menggunakan operasi pasar terbuka untuk meringankan krisis uang tunai.
24 Juni 2013
BURSA AS: Index S&P 500 Terpuruk
7:31:00 PM
No comments
Source : Bloomberg
Editor : Martin Sihombing
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar