LONDON—Harga emas dan tembaga merosot hari ini, Senin (24/6/2013),
dan harga minyak tergelincir seiring dengan prospek perlambatan
pertumbuhan China dan rencana bank sentral AS mengurangi stimulus
moneter mengkhawatirkan investor.
Harga minyak mentah Brent turun
di bawah US$100 per barel ke titik terendahnya dalam 3 pekan, tembaga
menyentuh level terendah dalam hampir 3 tahun terakhir, sementara emas
turun lebih dari 1% karena investor beralih ke safe haven dolar AS.
Federal Reserve AS memberikan sinyal akan mengakhiri kebijakan quantitative easing,
sementara komentar dari bank sentral China memicu kekhawatiran
berlanjutnya kebijakan uang ketat, yang bisa memperlambat pertumbuhan.
AS
dan China merupakan dua ekonomi utama dunia dan konsumen terbesar
minyak mentah dan tembaga sehingga harga langsung terpukul jika
permintaan diperkirakan melemah. Adapun emas dipengaruhi oleh prospek
peningkatan tingkat bunga.
"Ada dua poin fokus utama di pasar saat
ini-- the Fed mengurangi QE lebih dini, dan ketidakpastian mengenai
kejutan terakhir dalam jangka pendek tingkat bunga China bisa mengarah
kemana," kata Vice President Saxo Bank Ole Hansen.
"Harga minyak
mentah tidak bergerak di kisaran itu, diikuti perkiraan kenaikan
permintaan pada kuartal mendatang bersama dengan kekhawatiran
geo-politik, di sisi lain ada tekanan dari rencana Fed dan China. Aksi
harga emas tampak menakutkan."
Berkurangnya selera investor
terhadap aset berisiko tinggi ditunjukkan dengan anjloknya pasar saham
Eropa setelah saham Asia merosot ke level terendah dalam 9,5 bulan dalam
semalam, sementara indeks dolar menanjak. Indeks volatilitas Euro STOXX
50 menyentuh level tertinggi dalam 4 bulan, menunjukkan kenaikan tajam
di tengah risiko.
24 Juni 2013
Khawatir Ekonomi China Melambat, Harga Komoditas Berguguran
7:32:00 PM
No comments
Source : Reuters
Editor : Hery Lazuardi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar