Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya Kompol Suparti, Rabu (12/6/2013), mengatakan, secara materi, mereka semua hampir berasal dari keluarga yang cukup.
"Tapi, karena masalah keluarga, mereka bersedia terjun ke dunia seks bebas," ujarnya.
Hasil pemeriksaan menyebutkan, mereka di antaranya ada yang pernah diperkosa ayah tirinya, ada yang ayah dan ibunya bercerai, konflik keluarga berkepanjangan, serta ada yang memiliki masalah dengan mantan pacarnya.
"Ada yang sudah direnggut kegadisannya oleh mantan pacarnya," tambah Suparti.
Sebanyak 11 pelajar SMP yang masih bebas beraktivitas ini sebelumnya divisum oleh polisi sebagai upaya melengkapi berkas pemeriksaan dan bukti. Sebagian dari mereka diciduk saat beroperasi di sebuah hotel di Jalan Darmokali, Surabaya, pekan lalu.
Mereka dijual oleh NA, pelajar kelas III SMP swasta, yang sudah beroperasi sejak enam bulan terakhir. NA menawarkan para korbannya kepada pria hidung belang melalui fasilitas telepon dan pesan elektronik. Harga yang ditawarkan pelaku dari Rp 750.000 hingga Rp 1 juta untuk sekali kencan jangka pendek. Dari transaksi itu, pelaku mendapat imbalan sebesar Rp 250 ribu.
0 comments:
Posting Komentar