Pada 68 tahun yang lalu, sekelompok ilmuwan di AS berhasil melakukan uji
coba meledakkan bom atom. Bernama Proyek Manhattan, program rahasia ini
akhirnya digunakan militer AS sebagai senjata pembunuh massal di Jepang
untuk mengakhiri Perang Dunia Kedua.
Menurut The History Channel,
uji coba meledakkan bom atom ini berlangsung dengan sukses di gurun
Alamogordo, di negara bagian New Mexico, AS. Uji coba berlangsung pada
pukul 5:29:45 pagi waktu setempat.
Proyek ini sudah dirintis AS
sejak awal 1939. Saat itu fisikawan asal Italia, Enrico Fermi, bertemu
dengan para pejabat Angkatan Laut AS di Universitas Columbia untuk
membicarakan penggunaan materi uranium bagi kepentingan militer.
Pada
tahun yang sama, ilmuwan legendaris Albert Einstein menulis surat
kepada Presiden AS saat itu, Franklin Delano Roosevelt. Isinya, Einstein
mendukung teori bahwa reaksi berantai nuklir yang tidak terkendali
punya potensi luar biasa sebagai dasar bagi senjata pemusnah massal.
Pada
Februari 1940, pemerintah AS mulai mengucurkan dana--saat itu masih
sebesar US$6.000--untuk penelitian senjata nuklir. Belakangan, anggaran
membengkak jadi US$2 juta.
Di awal 1942, AS bergabung dengan
Inggris dan Prancis serta negara-negara lain sebagai kekuatan Sekutu
dalam memerangi kubu Axis, sebutan bagi aliansi Nazi Jerman, Italia, dan
Jepang. AS saat itu khawatir bahwa Jerman mulai membuat bom uranium.
Maka, sejak itu Departemen Perang AS bertindak lebih giat dalam meneliti bom atom. Anggaran untuk proyek itu pun tak terbatas.
Brigadir
Jenderal Leslie Groves, yang juga seorang insinyur, diberi tanggung
jawab penuh memimpin proyek itu dengan mengumpulkan para ilmuwan brilian
untuk membangun bom atom yang bisa segera mengakhiri perang. Program
itu disebut sebagai Proyek Manhattan.
Proyek ini awalnya sebagian
besar dirumuskan di Universitas California dengan melibatkan ilmuwan
setempat, Robert Oppenheimer. Penelitian proyek juga berlangsung di
Universitas Columbia, yang juga melibatkan Fermi dan timnya.
Namun,
uji coba akhirnya berlangsung di gurun pasir New Mexico mulai 1943.
Saat itu, Oppenheimer mulai mengarahkan Proyek Y di suatu laboratorium
di Los Alamos, bekerjasama dengan para ilmuwan lain seperti Fermi, Hans
Bethe, dan Edward Teller.
Di gurun itulah, semua pemikiran mereka
atas bom atom diwujudkan. Ujicoba pertama pun berlangsung pada pagi
hari 16 Juli 1945. Dari kejauhan, mereka melihat asap ledakan bom atom
seperti jamur membubung ke angkasa. Daya ledaknya setara 20.000 ton
TNT.
Pertanyaan berikutnya, kapan dan di mana hasil karya
Proyek Manhattan itu akan digunakan? Pada saat itu, target awal adalah
Jerman. Namun, berhubung Jerman sudah menyerah sejak Mei 1945, sasaran
pun beralih ke Jepang, yang masih gigih melawan Sekutu di Asia Pasifik.
Maka,
atas perintah Presiden Harry Truman, AS menjatuhkan bom atom hasil
Proyek Manhattan itu ke Jepang dari pesawat sebanyak dua kali, yaitu 6
dan 9 Agustus 1945. Sasarannya adalah Hiroshima dan Nagasaki. Ledakan
dahsyat dari bom atom itu memaksa Jepang menyerah pada 15 Agustus 1945
dan Perang Dunia Kedua pun berakhir.
Namun, hasil karya para
ilmuwan Proyek Manhattan pun menimbulkan tragedi yang besar bagi
kemanusiaan. Bom atom menimbulkan begitu banyak korban jiwa dan
kerusakan jangka panjang. Maka, sejak tragedi di Hiroshima dan Nagasaki,
masyarakat internasional melancarkan kampanye menentang penggunaan bom
atom atau senjata nuklir. (kd)
15 Juli 2013
16-7-1945: Uji Coba Pertama Bom Atom
8:05:00 PM
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar