05 Februari 2014

10 Celotehan "Bahaya" Bos ke Karyawa

Kantor pusat LinkedIn [foto ilustrasi]
Dave Kerpen, CEO Likeable Lokal, menulis sebuah artikel di LinkedIn tentang 10 hal yang sebaiknya tidak dikatakan oleh seorang atasan kepada karyawan atau bawahan.

Untuk mengumpulkan data ini, Dave bertanya kepada 10 orang atasan dari perusahaan-perusahaan yang sedang berkembang secara pesat dan tergabung dalam Young Entrepreneur Council (YEC), tentang pendapat mereka akan hal-hal yang sebaiknya tidak dikatakan kepada karyawan-karyawan mereka.

Berikut adalah jawaban mereka, ditambah dengan pendapatsaya sendiri, mengutip keterangan pers LinkedIn, Rabu 5 Februari 2014:

1. "Klien itu menyebalkan!"

Kita semua pernah berada di bawah tekanan dalam memenuhi deadline yang diberikan oleh klien. Apabila kita menunjukkan perasaan tertekan ini kepada karyawan, semangat bekerja mereka  akan mengendur.

Pastikan agar mereka tetap fokus dan memberikan perlakuan yang sama untuk setiap klien, meskipun klien itu merupakan klien terbesar yang Anda miliki.

Vinny Antonio, President, Victory Marketing Agency

2. "Sayalah bos di sini!"

Tidak ada orang yang ingin bekerja untuk sebuah perusahaan yang tidak menghargai komitmen karyawannya dan tidak memperlakukan karyawan secara manusiawi.

Jangan berharap bahwa karyawan akan tunduk pada perintah karena jabatan yang Anda miliki. Setiap keputusan harus berupa dialog. Meskipun Anda memegang peranan dalam pengambilan keputusan akhir, jangan pernah gunakan alasan "sayalah bos di sini!" untuk mengambil keputusan apapun.

Geoffrey Stenrick, President, SimpleRay

3. "Saya (terlalu) sibuk!"

Ini adalah pernyataan singkat yang kasar, yang menunjukan bahwa Anda tidak berempati kepada karyawan. Hal ini juga membuat mereka merasa bahwa pekerjaan mereka tidak penting.

Daripada berkata bahwa Anda terlalu sibuk, jadwalkan waktu di masa mendatang setelah Anda sudah tidak sibuk. Hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka karena Anda mendengarkan mereka.

Dengan begitu, Anda menghargai dan secara tulus memberikan perhatian terhadap apa yang mereka kerjakan.

Joshua Konowe, Founder and CEO, Uppidy

4. "Ada gosip apa?"

Jika Anda memimpin sebuah perusahaan, Anda adalah orang yang membentuk budaya kerja di perusahaan tersebut. Menyebarkan gosip tentang karyawan menunjukkan pada karyawan lain bahwa gosip adalah suatu hal yang diperbolehkan, yang pada akhirnya akan membahayakan hubungan antar karyawan.

Jadi sebagai pemimpin, jangan sebarkan gosip di kantor.

Allie Siarto, Co-Founder, Director of Insights, Loudpixel

5. "Kamu bodoh, ya?"

Menjadi frustasi karena kesalahan yang dilakukan oleh karyawan Anda sangat mudah, namun pernyataan ini menunjukkan keraguan Anda terhadap kemampuan mereka.






Hal ini tidak hanya membuat mereka berpikir bahwa mereka telah melakukan sebuah kesalahan yang fatal, tapi juga menunjukkan ketidakpercayaan Anda terhadap kemampuan yang mereka punya. Hal ini hanya akan memperburuk situasi.

Kelly Azevedo, Founder, She's Got Systems
 
6. "Di sini cuma Anda yang bermasalah."

Perkataan ini membuat karyawan merasa terasingkan. Ini akan mematahkan semangat dan membuat mereka merasa sendirian dalam menghadapi masalah. Kebanyakan masalah adalah masalah umum yang dihadapi oleh banyak orang.

Sebagai pemimpin, Anda ingin mendapatkan solusi untuk suatu masalah, dan Anda dapat mencari solusi untuk masalah spesifik di Internet dengan mesin pencarian seperti Google.

George Mavromaras, Founder dan President, Mavro Inc. | Praetor Global LLC
7. "Saya Tidak Mau Tahu!"

Anda harus peduli terhadap seluruh aspek dari bisnis Anda, baik hal besar maupun kecil. Jika Anda mengatakan kepada karyawan bahwa Anda tidak peduli terhadap suatu hal, maka mereka akan bertanya-tanya, mengapa mereka harus peduli akan hal tersebut?

Beri perlakuan yang sama untuk seluruh aspek dari bisnis Anda, agar karyawan merasa bangga dengan hasil pekerjaan mereka. 

Josh Weiss, Founder and President, Bluegala

8. "Kerjakan, (karena) saya tidak mau lakukan."

Sebagai pemilik usaha dan seorang atasan, kita harus mau melakukan apapun untuk menyelesaikan pekerjaan. Jangan pernah minta seorang karyawan untuk melakukan apa yang Anda sendiri tidak mau lakukan.

Jika saya telah memberikan tugas banyak yang rumit, saya selalu bersedia membantu. Sebagai pemimpin, berikan contoh yang baik.

Laura Land, CFO/COO, Accessory Export, LLC

9. "Jangan berdebat dengan saya!"

Sebaiknya, atasan tidak melarang karyawan untuk berdebat atau berbeda pendapat. Terkadang Anda melakukan kesalahan, dan sangatlah penting jika karyawan bisa memberi pendapat tentang hal tersebut.

Mendengar pemikiran dan ide karyawan Anda merupakan hal yang sangat penting dalam membangun sebuah bisnis.

Ben Lang, Founder, Mapped In Israel

10. "Kami selalu melakukan hal tersebut dengan cara ini"

Hanya karena sesuatu sudah dikerjakan dengan cara yang sama dan berkala, selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, bukan berarti cara tersebut adalah cara terbaik dalam menyelesaikan masalah.

Berikan keleluasaan kepada karyawan untuk memikirkan dan menyarankan solusi baru. Keterbukaan melahirkan kreativitas, dan kreativitas melahirkan inovasi.

Sebuah perusahaan startup sangat membutuhkan inovasi-inovasi, baik inovasi yang diciptakan oleh CEO maupun karyawan magang.

David Adelman, Founder dan CEO, Reel Tributes

0 comments:

Posting Komentar