05 Februari 2014

Pasar Saham Asia Memperpanjang Penguatan

Warga berjalan melewati papan elektronik yang menampilkan harga saham di Tokyo, Jepang.
Setelah terjadi aksi jual yang marak beberapa hari lalu,  saham-saham Asia rebound pada awal perdagangan bursa Kamis, 6 Februari 2014. Namun kalangan investor tetap berhati-hati menjelang rilis data pendapatan regional dan laporan ketenagakerjaan AS pada Jumat mendatang.

Seperti diberitakan CNBC, indeks utama bursa AS sedikit melemah karena investor bereaksi terhadap laporan beberapa data ekonomi. Pengusaha swasta menambah rekrutmen untuk 175.000 pekerjaan pada Januari, sedikit di bawah perkiraan sebesar 180.000. Sementara itu, pertumbuhan sektor jasa mengalami kenaikan setelah dua bulan mencatat ekspansi yang melambat.

Investor menaruh perhatian besar terhadap data payrolls AS yang akan dirilis pada Jumat mendatang. Laporan lemah bisa memicu sentimen negatif kalangan investor yang terbebani oleh gejolak di pasar negara berkembang, pelambatan pertumbuhan ekonomi China, dan pengetatan stimulus moneter AS.

Kebijakan bank sentral seperti Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank of England (BOE) berada dalam sorotan terkait keputusan yang akan dikeluarkan. Analis mengharapkan tidak ada perubahan apapun terhadap kebijakan pelonggaran moneter untuk beberapa waktu ke depan.

Indeks Nikkei di bursa Tokyo pagi ini menguat 0,7 persen dan berada pada level perdagangan 14.300,37. Indeks acuan pasar saham Jepang memperpanjang kenaikan karena investor memanfaatkan pelemahan mata uang. Nilai tukar yen melemah terhadap dolar As dan euro di awal perdagangan sehingga mendorong saham eksportir yang sensitif terhadap pergerakan mata uang di pasar spot.

Saham kelas berat seperti Softbank naik 2 persen dan memimpin penguatan indeks. Sementara saham Sony dan Suzuki Motor mengalami kenaikan moderat.

Bursa Sydney naik 0,6 persen. Indeks S&P ASX 200 sebagai patokan pasar saham Asutralia menguat ke level 5.102,70 setelah tiga hari mengalami kerugian. Sementara itu, dolar Australia diperdagangkan menguat ke level lebih dari 89 sen dolar AS.

Investor fokus pada data penjualan ritel dan perdagangan Desember yang akan dirilis beberapa hari ke depan.

Saham supermarket raksasa Woolworths reli 1 persen setelah membukukan kenaikan penjualan sebesar 6 persen pada semester pertama. Sementara saham Tabcorp kehilangan 1,5 persen meskipun melaporkan kenaikan 2,3 persen pada laba semester pertama.

Indeks Kospi yang merupakan acuan bursa Korea Selatan naik 0,8 persen dan berada pada level 1.907,56. Kenaikan indeks ditopang oleh saham blue chips seperti Samsung Electronis yang melonjak lebih dari 1 persen pada awal perdagangan. Sementara itu saham Hyundai Motor memperpanjang kentungan setelah reli 2 persen Rabu kemarin.

0 comments:

Posting Komentar