Jakarta - Kematian pejuang buruh PT Catur Putra Surya,
Marsinah masih menjadi tanda tanya besar. Pakar forensik Abdul Mun'im
Idries menemukan berbagai kejanggalan visum saat diminta jadi saksi ahli
meringankan kasus tersebut di persidangan.
Temuan itu ditulis
Mun'im melalui bukunya 'Indonesia X-Files, Mengungkap Fakta dari
Kematian Bung Karno Sampai Kematian Munir' yang dilaunching di
Perpustakaan UI, Depok, Jawa Barat, Kamis (27/6/2013).
Meski
sempat dilarang oleh koleganya, Mun'im saat itu tetap ngotot bersaksi.
Bersama kuasa hukum bos PT CPS Judi Susanto, Trimoelja D Soerjadi,
Mun'im menemukan banyak kejanggalan dalam visum.
"Visum dari RSUD Nganjuk sangat sederhana karena hanya 1 halaman," terang Mun'im di halaman 27.
Meski
jenazah Marsinah sudah dibedah, tapi tidak dijumpai laporan keadaan
kepala, leher dan dada korban. Di dalam visum juga disebutkan Marsinah
tewas akibat pendarahan dalam rongga perut.
"Padahal yang
seharusnya diutarakan pembuat visum adalah penyebab kematian (tusukan,
tembakan, cekikan), bukan mekanisme kematian (pendarahan, mati lemas,"
papar Mun'im.
Fakta persidangan juga menyebut Marsinah ditusuk
kemaluannya dalam waktu yang berbeda. Tapi dalam visum, hanya ada 1
luka, pada labia minora.
"Kejanggalan makin jelas ketika barang
bukti yang dipakai menusuk kemaluan korban ternyata lebih besar dari
ukuran luka," sambungnya lagi.
Beberapa visum lainnya juga terus
disoroti oleh Mun'im. Ia menduga pembuatan visum atau lazim disebut
visum et repertum itu dilakukan di luar kelaziman.
"Kematian Marsinah seperti selalu ada yang kurang," tandasnya.
27 Juni 2013
Kejanggalan Kematian Marsinah yang Ditemukan Mun'im Idries
8:29:00 PM
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar