Perayaan
16 tahun pengembalian Hong Kong ke pangkuan Republik Rakyat China pada 1
Juli, diwarnai dengan unjuk rasa besar-besaran di kota administratif
itu.
Menurut penyelenggara
aksi, Front HAM Sipil sekitar 100 ribu orang turun ke jalan untuk
berdemonstrasi menuntut mundurnya Kepala Eksekutif Hong Kong, Leung
Chun-ying.
Kantor berita BBC, Senin 1 Juli 2013 melansir, aksi unjuk rasa ini merupakan kegiatan tahunan yang digelar oleh warga Hong Kong. Warga Hong Kong merasa setelah setahun di bawah kepemimpinan Leung, tidak ada satu pun janji dia yang terealisasi.
Leung menjanjikan kepada warga Hong Kong akan menyelenggarakan sebuah pemerintahan di bawah sistem demokrasi penuh mulai tahun 2017 mendatang. Selain itu seluruh anggota lembaga legislatif akan dipilih mulai tahun 2020.
Namun kini penduduk Hong Kong merasa frustrasi karena progres menuju ke proses itu berjalan lambat, bahkan tidak terlihat sama sekali. Mereka bahkan khawatir pemimpin daerah administrasi khusus yang baru akan dicampuri dan didominasi oleh Beijing.
Massa awalnya berkumpul di Taman Victoria lalu bergerak ke pusat finansial Hong Kong. Sambil membawa berbagai spanduk, para pengunjuk rasa berteriak "CY Leung harus turun!" dan "lindungi Hong Kong!".
Selain menuntut Leung mundur, warga juga meminta agar penerima Nobel Perdamaian tahun 2010, Liu Xiaboo, dibebaskan dari penjara di China. Liu ditahan karena dituduh telah menghasut masyarakat untuk membenci pemerintah.
Warga Hong Kong juga memprotes mahalnya harga properti dan ketidaksetaraan pendapatan. Leung dulu pernah menjanjikan akan membuat harga rumah di Hong Kong terjangkau.
Namun janji itu disebut warga Hong Kong tidak pernah terbukti. Dia juga dianggap memberikan janji kosong saat mengatakan akan membatasi serbuan pendatang dari China yang menjejakkan kaki di Hong Kong.
Pasalnya, akibat tingginya pertumbuhan jumlah penduduk Hong Kong, warga kesulitan mencari susu formula bagi bayi mereka.
"Saya rasa sangat jelas bahwa dia sama sekali tidak melakukan apa pun. Dia banyak memberikan janji kepada warga Hong Kong setahun lalu. Namun setelah satu tahun berlalu, kami tidak melihat hasilnya," ujar seorang warga bernama Shum yang ikut berunjuk rasa.
Namun hal itu ditepis oleh Leung. Saat memberikan kata sambutan di perayaan 16 tahun kembalinya Hong Kong ke China, Leung mengatakan hal sebaliknya.
Dia mengatakan pelaksanaan pemilihan umum untuk memilih kepala eksekutif baru Hong Kong di tahun 2017 merupakan prioritas utama pemerintahannya.
"Kami berharap warga yang memiliki opini berbeda dapat mengesampingkan perbedaan itu dan mencapai kata konses untuk mengakomodir semua pragmatis secara damai," ujar Leung.
Sementara pendukung pemerintah merayakan pengembalian Hong Kong kepada China dengan menggelar sebuah konser. Beberapa pedagang pun terlihat memberikan potongan harga untuk menarik minat warga karena setiap tanggal 1 Juli, pemerintah menjadikannya sebagai hari libur nasional.
Namun sebagian warga mengritik langkah ini sengaja dilakukan pemerintah sebagai cara untuk mengalihkan perhatian masyarakat agar tidak berfokus terhadap tuntutan pengunjuk rasa.
Menilik ke belakang, Leung memang tidak dipilih langsung oleh warga Hong Kong. Namun dia dipilih oleh sebuah komite yang sebagian besar merupakan pendukung pemerintah Beijing dan pro elit pengusaha. (kd)
Kantor berita BBC, Senin 1 Juli 2013 melansir, aksi unjuk rasa ini merupakan kegiatan tahunan yang digelar oleh warga Hong Kong. Warga Hong Kong merasa setelah setahun di bawah kepemimpinan Leung, tidak ada satu pun janji dia yang terealisasi.
Leung menjanjikan kepada warga Hong Kong akan menyelenggarakan sebuah pemerintahan di bawah sistem demokrasi penuh mulai tahun 2017 mendatang. Selain itu seluruh anggota lembaga legislatif akan dipilih mulai tahun 2020.
Namun kini penduduk Hong Kong merasa frustrasi karena progres menuju ke proses itu berjalan lambat, bahkan tidak terlihat sama sekali. Mereka bahkan khawatir pemimpin daerah administrasi khusus yang baru akan dicampuri dan didominasi oleh Beijing.
Massa awalnya berkumpul di Taman Victoria lalu bergerak ke pusat finansial Hong Kong. Sambil membawa berbagai spanduk, para pengunjuk rasa berteriak "CY Leung harus turun!" dan "lindungi Hong Kong!".
Selain menuntut Leung mundur, warga juga meminta agar penerima Nobel Perdamaian tahun 2010, Liu Xiaboo, dibebaskan dari penjara di China. Liu ditahan karena dituduh telah menghasut masyarakat untuk membenci pemerintah.
Warga Hong Kong juga memprotes mahalnya harga properti dan ketidaksetaraan pendapatan. Leung dulu pernah menjanjikan akan membuat harga rumah di Hong Kong terjangkau.
Namun janji itu disebut warga Hong Kong tidak pernah terbukti. Dia juga dianggap memberikan janji kosong saat mengatakan akan membatasi serbuan pendatang dari China yang menjejakkan kaki di Hong Kong.
Pasalnya, akibat tingginya pertumbuhan jumlah penduduk Hong Kong, warga kesulitan mencari susu formula bagi bayi mereka.
"Saya rasa sangat jelas bahwa dia sama sekali tidak melakukan apa pun. Dia banyak memberikan janji kepada warga Hong Kong setahun lalu. Namun setelah satu tahun berlalu, kami tidak melihat hasilnya," ujar seorang warga bernama Shum yang ikut berunjuk rasa.
Namun hal itu ditepis oleh Leung. Saat memberikan kata sambutan di perayaan 16 tahun kembalinya Hong Kong ke China, Leung mengatakan hal sebaliknya.
Dia mengatakan pelaksanaan pemilihan umum untuk memilih kepala eksekutif baru Hong Kong di tahun 2017 merupakan prioritas utama pemerintahannya.
"Kami berharap warga yang memiliki opini berbeda dapat mengesampingkan perbedaan itu dan mencapai kata konses untuk mengakomodir semua pragmatis secara damai," ujar Leung.
Sementara pendukung pemerintah merayakan pengembalian Hong Kong kepada China dengan menggelar sebuah konser. Beberapa pedagang pun terlihat memberikan potongan harga untuk menarik minat warga karena setiap tanggal 1 Juli, pemerintah menjadikannya sebagai hari libur nasional.
Namun sebagian warga mengritik langkah ini sengaja dilakukan pemerintah sebagai cara untuk mengalihkan perhatian masyarakat agar tidak berfokus terhadap tuntutan pengunjuk rasa.
Menilik ke belakang, Leung memang tidak dipilih langsung oleh warga Hong Kong. Namun dia dipilih oleh sebuah komite yang sebagian besar merupakan pendukung pemerintah Beijing dan pro elit pengusaha. (kd)
0 comments:
Posting Komentar