Kondisi pasar global, termasuk bursa Asia dan Indonesia, tertekan
setelah adanya pernyataan The Federal Reserve yang akan memangkas laju
pemberian stimulus dan akan menghentikan pembelian obligasi AS pada
pertengahan tahun depan jika ekonomi AS membaik secara berkesinambungan.
Selain pasar saham, harga emas juga makin melemah.
Dalam kondisi
seperti ini, memang sebaiknya dimanfaatkan investor untuk masuk ke
instrumen investasi yang memiliki fundamen kuat, dengan harga yang tak
terlalu tinggi.
Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang menilai tekanan yang terjadi tidak akan terlalu lama, karena akan terjadi window dressing pada akhir bulan ini yang bisa menarik kembali indeks harga saham gabungan (IHSG).
Selain itu, pada Juli, pasar saham diprediksi mulai stabil karena sudah ada discount quantitative easing.
“Lebih baik beli secara perlahan saham berfundamental kuat karena harga sudah murah sekali. Dan diperpanjang saha time frame holding period-nya,” ungkapnya kepada Bisnis, Jumat (21/6/2013).
Sementara
itu, Analis Multilateral/Commodity Desk PT Millenium Penata Futures
Suluh Adil Wicaksono mengatakan penurunan harga emas beberapa waktu
terakhir merupakan momen yang tepat untuk kembali membeli terutama untuk
emas fisik. Dia memprediksi tekanan harga emas masih akan berlanjut
hingga Juli 2013.
“Kalau emas fisik bisa beli, tetapi kalau SPOT
emas pantau terus perkembangannya, karena bisa jadi naiknya juga akan
tajam tiba-tiba,” paparnya.
Sebelum menentukan instrumen
investasi Anda, berikut ringkasan kondisi terkini dari pasar modal,
emas, dan valas dari berbagai sumber yang dihimpun redaksi Bisnis.com
sebagai bahan pertimbangan:
BURSA INDONESIA
Indeks
harga saham gabungan (IHSG) dibuka anjlok 1,72% ke level 4.550,24 pada
perdagangan hari ini, Jumat (21/6/2013). Pelemahan tersebut terjadi
seiring pergerakan bursa global, termasuk Asia yang juga tertekan. Pada
pukul 09:21 WIB, indeks terus melemah ke 4.520,36.
BURSA ASIA
Bursa
saham Asia melemah dengan indeks acuan regional jatuh ke level terendah
dalam 2 hari sejak Agustus 2011. Hal itu terjadi di tengah kekhawatiran
The Federal Reserve yang akan mengurangi stimulus dan perlambatan
ekonomi di China seiring krisis kredit yang memburuk. Indeks MSCI Asia
Pacific turun 1,3% ke level 125,98 pada pukul 09:37 waktu Tokyo atau
pukul 07:37 WIB, dengan 10 kelompok industri melemah seluruhnya.
BURSA AS
Saham-saham
di AS berjatuhan, membawa indeks Standard & Poor’s 500 ke pelemahan
terbesarnya sejak November 2011. Hal itu terjadi seiring bursa global
berjatuhan setelah Federal Reserve menyatakan akan menghentikan stimulus
dan krisis kredit di China memburuk.
Indeks S&P 500 turun
2,5% ke level 1.588,19 di New York. Indeks acuan turun 3,9% lebih dari 2
hari. Adapun Dow Jones Industrial Average melemah 353,87 poin atau 2,3%
ke level 14.758,32. Indeks turun terdalam sejak November.
BURSA EROPA
Bursa
Eropa jatuh terdalam lebih dari 18 bulan setelah Kepala Federal Reserve
Ben S. Bernanke menyatakan bank sentral akan mengakhiri pembelian
obligasi tahun depan jika penguatan ekonomi sejalan dengan proyeksi.
Indeks Stoxx Europe 600 jatuh 3% ke level 283,68 pada penutupan
perdagangan semalam, penurunan terbesar sejak 21 November 2011.
HARGA EMAS
-EMAS COMEX
Harga emas di bursa komoditas New York acuan Comex Gold Bloomberg terus pada perdagangan pagi ini, Jumat (21/6/2013).
Pada
Kamis (20/6/2013) pukul 17:01 waktu New York atau Jumat pagi
(21/6/2013) pukul 04:01 WIB, harga emas untuk kontrak Agustus 2013
terjun bebas US$2,89/gram ke level US$41,28/gram. Harga emas terus
tertekan hingga pukul 08:34 WIB, harga terus anjlok US$0,55/gram ke
US$40,81/gram.
-EMAS ANTAM
Harga
emas batangan ritel di Tanah Air dipatok turun tajam Rp7.000/gram pada
perdagangan Jumat (21/6/2013) berdasarkan acuan harga emas PT Aneka
Tambang Tbk (Antam). Daftar harga emas BUMN tambang tersebut pukul 08:15
WIB menyebutkan harga jual emas batangan untuk Jakarta dipatok
Rp461.600-Rp501.000. Adapun harga buyback (beli kembali), anjlok
Rp22.000 pada harga Rp406.000/gram, dari sebelumnya Rp428.000.
NILAI TUKAR
Nilai tukar rupiah menguat berasarkan indeks valas di situs www.bloomberg.com
pada pagi ini, Jumat (21/6/2013). Pukul 08:17 WIB, nilai tukar rupiah
terhadap dolar AS menguat 0,49% ke Rp9.933. Penguatan rupiah terjadi di
tengah penguatan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang Asia-Pasifik,
kecuali terhadap dolar Australia, dolar Selandia Baru, dan yen.
20 Juni 2013
ANALISIS INVESTASI: Pasar Saham Tertekan, Harga Emas Kian Memudar
10:15:00 PM
No comments
Editor : Nurbaiti
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar