14 Juli 2013

Indeks Saham Menguat, Dua Hari Naik 4,5 Persen

Sejumlah pelajar sedang melintas di papan elektronik pergerakan saham di BEI.
Selama dua hari terakhir, indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia menguat 4,5 persen. Pada transaksi kemarin, Rabu 10 Juli 2013, IHSG terangkat 1,7 persen, sedangkan hari ini, Kamis 11 Juli 2013, melonjak 2,8 persen.

Pada penutupan transaksi sore ini, IHSG terangkat 125,5 poin ke posisi 4.604,22. Indeks saham di BEI itu sempat menyentuh level tertinggi 4.621,77.

"Penguat tajam indeks didorong sentimen positif dari AS. The Fed menyatakan, meski kemungkinan besar stimulus akan mulai diperlambat, bank sentral masih akan menunggu perkembangan yang lebih positif dari data tenaga kerja," kata analis PT Panin Sekuritas Tbk, Purwoko Sartono, dalam analisisnya.

Menurut dia, Ketua The Fed, Ben Bernanke, mengatakan, kebijakan moneter masih dibutuhkan pada saat ini untuk memulihkan perekonomian.

Namun, Purwoko juga mengingatkan, data ekspor China per Juni menunjukan penurunan 3,1 persen, dan lebih buruk dari konsensus yang memperkirakan pertumbuhan 3,7 persen. Data buruk ini menimbulkan spekulasi akan adanya kebijakan stimulus untuk mendorong ekspor China.

Dari dalam negeri, dia melanjutkan, langkah BI menaikkan BI Rate sebesar 50 basis poin menjadi 6,5 persen, juga sudah tercermin pada anjloknya indeks beberapa waktu lalu.

Selama transaksi hari ini, sebanyak 218 saham menguat dan 73 saham turun. Volume perdagangan yang dibukukan mencapai 10,6 juta lot senilai Rp7,7 triliun dengan frekuensi transaksi 186,7 ribu kali.

Seluruh indeks saham sektoral menguat, dengan kenaikan terbesar dialami sektor keuangan yang terangkat 4,4 persen. Disusul indeks saham sektor konsumsi yang naik 4,24 persen dan industri dasar 2,72 persen.

Purwoko melanjutkan, IHSG diproyeksikan bergerak variatif dengan dibayangi aksi ambil untung pada transaksi besok, Jumat 12 Juli 2013. "Kami perkirakan IHSG akan bergerak pada kisaran support-resistance 4.550-4.630," katanya.

Rupiah melemah

Sementara itu, nilai tukar rupiah juga kembali melemah. Berdasarkan data kurs tengah Bank Indonesia, nilai tukar rupiah berada di level Rp9.979 per dolar AS.

Sebelumnya, pada Rabu, rupiah berada di posisi Rp9.970 per dolar AS. Cadangan devisa per Juni mencapai US$98,09 miliar.

0 comments:

Posting Komentar