Jakarta - Harga daging sapi yang melambung tak hanya
membuat sulit konsumen, tapi juga para pedagang. Para pedagang
membeberkan alasan harga daging sapi yang tidak normal akhir-akhir ini.
Ketua
Asosiasi Pedagang Daging Sapi Indonesia (Apdasi) Jawa Barat, Dadang
Iskandar mensinyalir penyebab naiknya harga daging sapi adalah adanya
permainan harga dari pengusaha yang menguasai daging impor maupun lokal,
bukan hanya kurangnya pasokan di dalam negeri.
"Mahalnya daging
di pasaran bukan semata-mata karena kurangnya pasokan tetapi juga
diakibatkan oleh ulah segelintir pengusaha besar yang memainkan praktik
oligopoli di RPH. Hal itu dilakukan karena mereka selain menguasai sapi
impor juga menguasai sapi lokal dalam jumlah yang besar, sehingga mereka
dengan mudah menentukan harga. Maka, berapapun harga sapi potong di RPH
pedagang akan membelinya," kata Dadang dalam informasinya kepada detikFinance, Senin (15/7/2013).
Dadang
merinci, harga bobot sapi hidup yang dijual importir sekitar Rp 37
ribu/kg. Menurut Dadang, harga sapi hidup dari Australia setelah sampai
di Indonesia hanya mencapai Rp 30 ribu/kg. Dengan selisih harga Rp 7
ribu/kg tersebut, importir mengambil keuntungan yang sangat besar.
"Seharusnya
harga sapi hidup yang dijual, sewajarnya tidak lebih dari Rp 32 ribu/kg
walaupun menjelang Hari Raya Iedul Fitri. Karena dengan harga Rp 32
ribu/kg pun mereka sudah untung besar," katanya.
Dadang
memaparkan, harga Rp 37 ribu/kg tersebut belum termasuk biaya-biaya
operasional lain, seperti biaya pemotongan, distribusi, kuli angkut,
pegawai, dan retribusi pasar.
"Jadi, bagaimana mungkin harga
daging akan turun menjadi Rp 80 ribu karena menurut perhitungan kami
harga pokok pembeliannya pun sudah mencapai sekitar Rp 90 ribu. Itu pun
belum termasuk profit untuk para pedagang," katanya.
Lebih
lanjut, Dadang mendukung langkah pemerintah dalam menugaskan Badan
Urusan Logistik (Bulog) untuk melakukan intervensi pasar, meski pihaknya
menyayangkan langkah ini diambil sedikit terlambat dari yang
seharusnya.
"Apabila tanggal 25 Juli daging yang diimpor oleh
Bulog baru datang ke Indonesia maka importasi tersebut hasilnya tidak
akan signifikan dalam menurunkan harga daging," katanya.
14 Juli 2013
Ini Kata Pedagang Soal Mahalnya Harga Daging Sapi
7:25:00 PM
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar