23 Juni 2013

Indeks Jepang Anjlok 2,3 Persen




Bursa Asia memperpanjang penurunan setelah pernyataan The Fed.


Tokyo Stock Exchange.
Saham-saham Asia mengalami penurunan tajam lagi pada perdagangan Jumat 21 Juni 2013. Hal ini dipengaruhi oleh aksi jual aset berisiko kemarin, setelah Federal Reserve mengeluarkan pernyataan tentang kebijakannya dalam penarikan stimulus. Selain itu, pasar keuangan China juga menghadapi masalah krisis.

Seperti diberitakan cnbc.com, indeks Nikkei Jepang dibuka di bawah level 13.000, memperpanjang kerugian 1,7 persen yang tajam pada kamis. Indeks acuan Australia anjlok lebih dari 1 persen. Sedangkan Kospi yang merupakan indeks patokan bursa Korea Selatan merosot ke level terendah untuk kurun setahun terakhir.

Aksi Jual Global
Pernyataan Ben Bernanke selalu Ketua Federal Reserve pada Rabu kemarin bahwa bank sentral AS akan kembali melakukan pembelian aset akhir tahun ini telah menimbulkan kegelisahan para investor global.

Sementara itu, lonjakan suku bunga di pasar uang China menambah suasana suram setelah bank sentral China menahan diri untuk memompa uang tunai ke pasar untuk mengurangi tekanan kredit.

Kekhawatiran ketatnya likuiditas global memicu aksi jual saham di seluruh dunia. Indeks Dow Jone Industrial Average jatuh lebih dari 350 poin dan imbal hasil obligasi pemerintah AS untk tenor 10 tahun naik ke tingkat tertinggi sejak 2011.

Di Eropa, saham mengalami hari terburuk dalam dua tahun terakhir. Pasar komoditas terpukul dengan harga emas jatuh lebih dari 5 persen, harga perak turun 8 persen, dan harga minyak mentah Brent merosot US$4 per barel.

Indeks Jepang Anjlok 2,3 persen
Aksi jual yang terjadi dalam dua hari ini terjadi pada saat saham-saham Jepang baru mulai mengkonsolidasikan diri dari kerugian besar yang tercatat 7 persen pada 23 Mei lalu. Namun, para trader mengatakan bahwa dengan perdagangan dolar-yen diatas level 97, kerugian berat dapat diatasi.

Mata uang jepang kini mencapai 97,3 per dolar menjelang pidato Gubernur Bank Sentral Jepang (BOJ) Haruhiko Kuroda pada konferensi bank di Tokyo pada Jumat ini.

Saham properti merosot paling banyak. Mitsui Fudosan jatuh 6 persen, sumitomo Mitsui Realty & Development turun 5,6 persen dan Mitsubishi Estate kehilangan 4,7 persen.

Perusahaan dagang Itochu dan Mitsui & Co kehilangan 2 persen setelah mengumumkan bahwa mereka akan menginvestasikan dana gabungan US$1,5 miliar ke Jimblebar yang merupakan hub BHP BIlliton untuk tambang bijih besi di Australia.

Australia Merosot 1,2 Persen
Penurunan harga komoditas di China menambah tekanan pada saham tambang yang menjadi sumber daya utama indeks acuan Australia, S&P ASX 200. Harga tembaga, alumunium, dan nikel jatuh setelah data pada hari Rabu kemarin mengungkapkan melambatnya aktifitas pabrik di China.

Saham Atlas Iron turun hampir 3 persen pada pembukaan dan Fortescue Metals Power turun 2,5 persen.

Kospi Jatuh 2 Persen
Indeks Seoul diperdagangkan pada tingkat terendah sejal Juli 2012, setelah sehari sebelumnya mencapai level terendah baru untuk 2013. Penurunan terbesar dialami saham bahan kimia dan broker.

Lotte Chemical turun 5 persen, sementara LG Chemical dan Hawha Chemical masing-masing 4 persen. Sedangkan perusahaan broker Woori Finance dan Hana Financial jatuh 2 persen.

Saham teknologi juga memperpanjang kerugian dengan LG Display dan SK hynix kehilangan 3 persen lagi setelag sehari sebelumnya tergelincir 3 persen. Sedangkan saham Samsung Electronics turun 2,5 persen.

0 comments:

Posting Komentar